Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ikuti Amerika, Uni Eropa Akan Memberi Sanksi ke Bisnis Militer Myanmar

image-gnews
Tangkapan layar dari siaran televisi pemerintah Myanmar mulai 3 Februari 2021 menunjukkan Jenderal Min Aung Hlaing berbicara selama pertemuan. [MRTV / Handout melalui REUTERS]
Tangkapan layar dari siaran televisi pemerintah Myanmar mulai 3 Februari 2021 menunjukkan Jenderal Min Aung Hlaing berbicara selama pertemuan. [MRTV / Handout melalui REUTERS]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Uni Eropa mempersiapkan sanksi baru untuk junta Militer Myanmar. Kali ini, menurut laporan Reuters, Uni Eropa mengincar bisnis-bisnis yang mereka jalankan. Hal tersebut terungkap via dokumen dan diplomat Uni Eropa.

Diplomat terkait, yang enggan disebutkan namanya, menyatakan Uni Eropa masih menggodok rencana tersebut. Jika tak ada halangan dan menteri-menteri luar negeri Eropa mendukungnya, maka sanksi bisa disahkan pada 22 Maret 2021 nanti.

"Kami akan menyesar perusahaan-perusahaan yang mencari keuntungan untuk atau mendukung operasional Militer Myanmar," ujar diplomat tersebut, Senin, 8 Maret 2021.

Sejauh ini, hukuman Uni Eropa terhadap Myanmar baru meliputi embargo perdagangan senjata dan sanksi personal serta finansial yang menyasar pejabat-pejabat militer. Sanksi terhadap pejabat-pejabat militer itu pun, beberapa di antaranya, sudah dilakukan sejak tahun 2018.

Sanksi yang menyasar perusahaan-perusahaan Myanmar akan menjadi hal baru bagi Uni Eropa. Diplomat terkait menyebutnya sebagai respon Uni Eropa paling signifikan sejak kudeta Myanmar berlangsung per 1 Februari lalu.

Seorang petugas pasukan keamanan bersenjata mengarahkan senjatanya ke balkon saat mereka berpatroli di sebuah jalan di Yangon, Myanmar, 4 Maret 2021. REUTERS

Diplomat tersebut melanjutkan, perusahaan-perusahaan yang diincar Uni Eropa termasuk menghitung dua konglomerasi bisnis Myanmar Economic Cooperation (MEC) dan Myanmar Economic Holdings Limited (MEHL). Keduanya adalah satu satu sumber pendapatan terbesar Militer Myanmar dan bergerak di industri telekomunikasi, bir, rokok, ban, pertambangan, serta real estate.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pekan lalu, Amerika sudah lebih dulu memberikan sanksi kepada MEC dan MEHL. Pemerintah Amerika memblokir aktivitas dagang keduanya yang akan menjadi pukulan telak bagi perekonomian Militer Myanmar. Tak lama setelah sanksi tersebut diumumkan, beredar kabar Militer Myanmar akan mulai merapat ke Amerika.

Per berita ini ditulis, situasi di Myanmar belum mereda. Unjuk rasa masih berlangsung di berbagai daerah dan jumlah korban jiwa terus bertambah. Pada hari Senin kemarin, misalnya, dua demonstran tertembak dalam demonstrasi di Myitkyina, menambah jumlah korban jiwa yang sudah melebihi angka 50.

Di saat bersamaan, sembilan serikat pekerja di Myanmar mengajak para pegawai negeri untuk mogok nasional. Menurut mereka, hal itu akan menghentikan operasional bisnis-bisnis yang selama ini mendatangkan uang bagi militer Myanmar. Gerah, Militer Myanmar mengancam akan memecat pegawai-pegawai negeri yang mengikuti mogok nasional.

Baca juga: Lagi, 2 Pengunjuk Rasa Tewas Tertembak di Demonstrasi Kudeta Myanmar

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

9 jam lalu

Logo TikTok (tiktok.com)
Uni Eropa Cemas TikTok Lakukan Pelanggaran

Ursula von der Leyen mengakui TikTok telah menimbulkan ancaman, namun dia tidak menjelaskan lebih detail.


Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

21 jam lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Cuaca Panas Ekstrem Melanda Asia, Myanmar Tembus 48,2 Derajat Celcius

Asia alamai dampak krisis perubahan iklim. Beberapa negara dilanda cuaca panas ekstrem. Ada yang mencapai 48,2 derajat celcius.


Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

1 hari lalu

Seorang anggota regu bom memeriksa sisa-sisa rudal tak dikenal, di tengah serangan Rusia ke Ukraina, di pusat Kharkiv, Ukraina 2 Januari 2024. Sebagai imbalan atas senjata dari Korea Utara tersebut, Rusia diharapkan akan memasok pesawat tempur, rudal permukaan-ke-udara, kendaraan lapis baja, peralatan produksi rudal balistik dan teknologi canggih lainnya. REUTERS/Sofiia Gatilova
Pemantau PBB Laporkan Rudal Korea Utara Hantam Kharkiv Ukraina

Badan ahli tersebut mengatakan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa penemuan rudal menunjukkan pelanggaran sanksi internasional oleh Korea Utara.


Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

1 hari lalu

Ketua DPR AS, Mike Johnson. REUTERS/Elizabth Frantz
Kongres AS Ancam akan Sanksi Pejabat ICC Jika Keluarkan Surat Penangkapan Netanyahu

Kongres AS dilaporkan memperingatkan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas surat perintah penangkapan bagi pejabat Israel


Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

1 hari lalu

Bendera besar Uni Eropa terletak di tengah Lapangan Schuman di luar markas besar Komisi Eropa di Brussels, Belgia, 8 Mei 2021. REUTERS/Yves Herman
Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.


Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan saat bertemu dengan Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken di Washington Sabtu dini hari. SPA
Pejabat Arab dan Muslim Serukan 'Sanksi Efektif' terhadap Israel

Pejabat Arab dan Muslim di Riyadh mendesak masyarakat internasional untuk menjatuhkan "sanksi efektif" terhadap Israel atas kejahatan perangnya.


Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

3 hari lalu

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova berbicara saat konferensi pers di Moskow, Rusia, 4 April 2023. REUTERS/Maxim Shemetov
Rusia Akan Balas Jika Aset-asetnya Disita Amerika Serikat

Kementerian Luar Negeri Rusia mengancam negara-negara Barat akan mendapat balasan tegas jika aset-aset Rusia yang dibekukan, disita


Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

4 hari lalu

Pemandangan udara terlihat dari kawasan hutan yang dibuka untuk perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimantan Barat, Indonesia, 6 Juli 2010. REUTERS/Crack Palinggi/File Foto
Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.


Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

5 hari lalu

Orang-orang bekerja untuk memindahkan jenazah warga Palestina yang terbunuh selama serangan militer Israel dan dimakamkan di rumah sakit Nasser, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, 21 April 2024. REUTERS/  Ramadhan Abed
Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan


Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

5 hari lalu

Mykola Solsky. wikipedia.org
Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar