TEMPO.CO, Jakarta - Administrasi Presiden Amerika Joe Biden memilih untuk tidak peduli terhadap kabar Donald Trump bakal mengumumkan pencapresannya di Konferensi Konservatif Ahad ini. Dikutip dari kantor berita Reuters, administrasi Joe Biden menyatakan bahwa mereka akan mengabaikan apapun pidato Donald Trump nanti.
"Fokus kami bukan pada apa yang Donald Trump sampaikan," ujar Juru Bicara Gedung Putih, Jen Psaki, Sabtu, 27 Februari 2021.
Berdasarkan kabar yang beredar, Donald Trump tidak hanya akan umumkan maju nyapres di Pilpres AS 2024, tetapi juga mengkritik kebijakan Joe Biden. Salah satu hal yang akan ia sasar, menurut orang-orang dekat Trump, adalah kebijakan imigrasi Joe Biden yang jauh lebih ramah.
Menurut berbagai pihak, Joe Biden melakukan langkah yang tepat jika mengabaikan apapun ucapan Donald Trump esok Ahad. Menurut ahli strategi Demokrat dan Direktur Pusat Kajian Politik Masa Depan dari University of Southern California, Bob Shrum, menanggapi Donald Trump sama saja mencari masalah.
Shrum berkata, ada aturan lama dalam poltik bahwa jangan pernah terlibat dalam kekacauan yang diperbuat orang lain. Donald Trump, menurut Shrum, adalah figur bermasalah dan Joe Biden hanya akan membuang-buang waktu berurusan dengannya.|
Presiden AS Donald Trump melambai ketika dia tiba di Bandara Internasional Palm Beach di West Palm Beach, Florida, AS, 20 Januari 2021. [REUTERS / Carlos Barria]
Shrum melanjutkan, Joe Biden juga masih lebih populer dibanding Donald Trump. Jadi, kat Shrum, tidak ada yang perlu dikhawatirkan soal apapun ucapan Donald Trump pada Ahad nanti.
Berdasarkan survei Gallup, popularitas Joe Biden konsisten berada di angka 55 persen sejak dilantik menjadi Presiden Amerika ke-46. Angka tersebut diprediksi Gallup akan makin tinggi seiring dengan disahkannya paket stimulus COVID-19 senilai US$1,9 triliun (Rp26 ribu triliun).
"Ngapain seseorang dengan tingkat penerimaan 60 persen berhadapan dengan orang yang tingkat penerimaannya 33 persen (Donald Trump)? Tidak masuk akal jika itu dilakukan," ujar Shrum.
Hal Senada disampaikan oleh ahli strategi Partai Demokrat lainnya, Steve Elmendorf. Elemendorf menyebut salah satu kelebihan Joe Biden adalah fokusnya terhadap masa depan Amerika yang dalam hal ini adalah situasi pasca COVID-19. Menanggapi Donald Trump esok Ahad, menurutnya, adalah langkah mundur.
"Republikan sendiri sekarang mengalami konflik internal soal dukungan ke Donald Trump. Biarkan Donald Trump jadi urusan mereka, tidak usah ikut campur," ujar Elmendorf.
Baca juga: Donald Trump Ingin Mencalonkan Diri Lagi di Pemilu 2024?
ISTMAN MP | REUTERS