TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump sedang melirik kemungkinan untuk mencalonkan diri lagi sebagai presiden dalam pemilu 2024. Hal itu diproyeksikan oleh Matt Schlapp, Kepala Serikat Konserfatif Amerika Serikat, yang menjadi tuan rumah acara Conservative Political Action Conference (CPAC).
Dalam acara tersebut, Trump akan memberikan pidatonya pada Senin, 22 Februari 2021 waktu setempat. Menurut Schlapp, Trump diproyeksikan akan memaparkan sebuah peran aktif Partai Republik dalam konferensi, yang digelar selama empat hari tersebut di Orlando, Florida.
“Saya tidak yakin dengan apa yang akan dia katakan mengenai (pemilu) 2024. Namun saya cukup yakin dia akan memperjelas bahwa ini adalah sebuah kemungkinan yang layak,” kata Schlapp.
Ekspresi Presiden AS Donald Trump saat akan berbicara tentang hasil pemilihan presiden AS 2020 di Gedung Putih, Washington, AS, 5 November 2020. Joe Biden akan dipastikan resmi menjadi presiden AS jika telah meraih 270 suara elektoral. REUTERS/Carlos Barria
Baca juga: Donald Trump Rencanakan Pernampilan Publik Perdana Sejak Gagal Dimakzulkan
Perwakilan Trump menolak berkomentar ketika disinggung isi pidato yang mungkin akan disampaikan Trump pada acara CPAC. Trump sebelumnya sudah pernah mengatakan mungkin akan mempertimbangkan diri untuk mencalonkan diri lagi menjadi Presiden Amerika Serikat.
Trump pernah pula memberikan sinyalemen bahwa dia ingin memerankan sebuah peran di pemilu sela 2022 mendatang. Pemilu sela itu akan menentukan apakah Partai Demokrat dapat terus mengendalikan Kongres.
Saat ini, kandidat Presiden Amerika Serikat untuk pemilu 2024 dari Partai Republik adalah mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo dan Gubernur South Dakota Kristi Noem. Kedua tokoh ini juga akan hadir di acara CPAC.
Trump menghabiskan waktu dua bulan untuk mengklaim hasil pemilu 3 November 2020 lalu, yang disebutnya kekalahannya karena hasil penipuan yang luas. Pada 6 Januari 2021, terjadi penyerangan ke gedung US Capitol yang diyakini sebagai puncak dari kisruh pemilu Amerika Serikat 2020. Penyerangan oleh pendukung Trump itu, malah berbuah perubahan sikap beberapa politikus senior Partai Republik yang berbalik menyerang Trump.
Sumber: Reuters