TEMPO.CO, - Sedikitnya 60 orang tewas dan ratusan hilang setelah sebuah kapal yang kelebihan kapasitas terbalik di Sungai Kongo di bagian barat Republik Demokratik Kongo (DRC).
Menteri Aksi Kemanusiaan Steve Mbikayi mengatakan ada 700 penumpang di dalam kapal yang tenggelam di dekat desa Longola Ekoti, di provinsi Mai-Ndombe itu.
“Sejauh ini tim penyelamat telah menemukan 60 jenazah tak bernyawa dan 300 korban selamat. Masih ada beberapa yang hilang," kata Mbikayi dikutip dari Aljazeera, Selasa, 16 Februari 202.
Kapal itu berangkat dari ibu kota, Kinshasa, dan sedang menuju ke provinsi Equator. “Penyebab utama tenggelamnya masih kelebihan barang dan kelebihan jumlah penumpang di kapal penangkap ikan paus,” kata menteri.
Kecelakaan kapal biasa terjadi di negara kaya mineral yang luas karena kapal sering kali kelebihan muatan dengan penumpang dan kargo. Sebagian besar penumpang kapal jarang mengenakan jaket pelampung.
Bulan lalu, sedikitnya tiga orang, dua anak dan satu wanita, tenggelam setelah sebuah kapal penumpang tenggelam di Danau Kivu.
Pada Mei 2020, 10 orang, termasuk seorang gadis berusia delapan tahun, tewas setelah kapal rekreasi yang mereka tumpangi terbalik di Danau Kivu. Pada Juli 2010, lebih dari 135 orang tewas setelah sebuah perahu terbalik di provinsi barat Bandundu, Kongo.
Baca juga: Cerita Tukang Ojek Wanita Dicegat Bandit di Kongo
Sumber: ALJAZEERA