TEMPO.CO, - Militer Myanmar menyerbu kantor pusat partainya Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD), malam tadi. Informasi ini disampaikan oleh akun Facebook NLD.
"Diktator militer itu menggerebek dan menghancurkan markas NLD sekitar pukul 21.30," katanya seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu, 10 Februari 2021.
Pernyataan singkat partai NLD di Facebook ini tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Penyerbuan terhadap kantor pusat NLD ini berlangsung saat Amerika Serikat dan PBB sama-sama mengutuk kekerasan terhadap demonstran yang menolak kudeta militer. Seperti diketahui, militer Myanmar merebut kekuasaan dan menahan pemimpin terpilih, Aung San Suu Kyi, pada 1 Februari 2021.
Ribuan warga Myanmar pun turun ke jalan menentang kudeta dan mendesak pembebasan Suu Kyi. Demonstrasi telah berlangsung selama lima hari.
Unjuk rasa itu terjadi meskipun ada peringatan dari pemerintah militer bahwa mereka akan mengambil tindakan terhadap massa yang mengancam stabilitas dan larangan baru atas pertemuan lebih dari lima orang.
Baca juga: Hikmahanto: RI Bisa Gunakan Backdoor Diplomacy untuk Selesaikan Krisis Myanmar
Amerika Serikat, yang telah menyebabkan kecaman global atas kudeta tersebut, pada Selasa memperbarui seruannya untuk kebebasan berekspresi di Myanmar dan menuntut para jenderal militer mundur.
"Kami mengutuk keras kekerasan terhadap demonstran. Rakyat Myanmar memiliki hak untuk berkumpul secara damai," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price.
"Kami mengulangi seruan kami kepada militer Myanmar untuk melepaskan kekuasaan, memulihkan pemerintahan yang dipilih secara demokratis, membebaskan mereka yang ditahan dan mencabut semua pembatasan telekomunikasi dan menahan diri dari kekerasan," katanya terkait kudeta ini.
CHANNELS NEWS ASIA
https://www.channelnewsasia.com/news/asia/myanmar-military-raids-aung-san-suu-kyi-s-party-offices-as-un-14148556