TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Lingkungan Inggris, George Eustice, meyakinkan Inggris masih membuka pintu-pintu perbatasannya. Hal itu disampaikan setelah muncul spekulasi kalau Inggris akan menutup sepenuhnya pintu perbatasannya bagi pelancong.
Inggris belum lama ini memang memperketat aturan bagi pelancong, yang ingin masuk negara itu. Keputusan tersebut diambil demi menghentikan penyebaran wabah virus corona.
“Itu benar bahwa kami sangat berhati-hati dengan mereka yang melakukan perjalanan, namun kami tidak berfikir ini momen yang tepat untuk menutup perbatasan,” kata Eustice, Jumat, 22 Januari 2021.
Bandara Gatwick di Inggris mendukung respon departemen kesehatan setempat dalam upaya pananganan wabah virus Corona.
Baca juga: Inggris Waswas Kemungkinan Jenis Baru Virus Corona
Inggris saat ini berstatus lockdown untuk pelancong hampir dari seluruh penerbangan internasional. Aturan baru diperkenalkan pada Senin, 18 Januari 2021, dimana pelancong diminta melakukan tes virus corona sebelum terbang ke Inggris dan mereka harus menjalani karantina mandiri setelah tiba di Inggris.
Eustice pada Jumat, 22 Januari 2021, juga mengatakan pihaknya belum memutuskan soal rencana memberikan uang subsidi kepada masyarakat Inggris yang mengalami positif Covid-19. Sebelumnya beberapa surat kabar mewartakan orang-orang bakal diberikan uang insentif sebesar 500 GBP atau Rp 9,6 juta kepada mereka yang mau secara suka rela melakukan tes virus corona.
Dalam pemberitaan media itu dituliskan Pemerintah Inggris telah mempertimbangkan rencana pemberian uang intensif tersebut karena hasil beberapa survei memperlihatkan orang-orang positif Covid-19 tanpa gejala (OTG), khususnya mereka yang bergaji rendah, menolak menjalani tes virus corona karena tidak mau nantinya dikarantina mandiri, jika hasil tes memperlihatkan mereka benar positif Covid-19 dan membuat mereka tak bisa bekerja.