TEMPO.CO, - Bentrokan terjadi antara umat Kristen dan Islam di sebuah desa di Kota Chokhatauri, Georgia. Insiden ini diduga karena komunitas Kristen setempat menentang rencana pembangunan masjid.
Peristiwa yang berlangsung pada 12 Januari kemarin menyebabkan tiga orang termasuk anak-anak mengalami luka karena terkena lemparan batu. "Yang terluka dibawa ke rumah sakit. Pada sore hari di hari yang sama," kata petugas Kementerian Dalam Negeri Georgia dikutip dari Jam News, Jumat, 15 Januari 2021.
Baca juga: Polisi Polandia Bekuk Dua Pria yang Diduga Ingin Ledakkan Masjid
Uskup Gereja Metropolitan Baptis Injili Georgia, Malkhaz Songulashvili, mengecam konflik di desa Buknari ini. Menurut dia, Georgia adalah milik semua orang.
“Kami mengimbau warga negara kami yang menentang Muslim: negara ini milik semua orang, setiap orang di negara ini memiliki hak untuk menjalankan agamanya, setiap orang berhak untuk melengkapi bangunan keagamaan mereka sesuai dengan agama mereka,” kata Songulashvili.
Pusat Pendidikan dan Pemantauan Hak Asasi Manusia (EMC) menyerukan kepada negara agar segera meredam konflik. Sementara pengacara publik ternama, Nino Lomjaria, mengatakan perseteruan ini kelanjutan dari konflik agama yang terjadi pada 2012-2016. "Sayangnya saat itu tidak memiliki konsekuensi hukum," ucap dia.
Peristiwa ini mengundang keprihatinan dari masyarakat Georgia lainnya. Mereka yang bersimpati datang ke lokasi untuk mengungkapkan kepeduliannya terhadap umat Islam. "Kami mengungkapkan solidaritas dengan Muslim. Kami tidak datang (saat) protes," kata Piruz Tsulukidze.
JAM NEWS
https://jam-news.net/religion-georgia-conflict-buknari-muslim-christians/