TEMPO.CO, Jakarta - Badan regulator obat-obatan Brasil, Anvisa, menuding otoritas kesehatan Cina tidak transparan terkait pengesahan vaksin COVID-19 buatan Sinovac yang dinami CoronaVac. Menurut mereka, asal usul vaksin tersebut tidak jelas yang membuatnya ragu akan efektivitas vaksin tersebut.
"Vaksin Sinovac telah mendapat pengesahan dari Cina untuk penggunaan darurat sejak Juni lalu. Alasan Cina mengesahkan penggunaan tersebut tidak transparan dan tidak ada infomasi soal kriteria apa saja yang digunakan Cina untuk memutuskannya," ujar pernyataan Anvisa sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 15 Desember 2020.
Tudingan tersebut tak ayal membuat berbagai pihak khawatir akan kelanjutan pengesahan vaksin COVID-19 dari Sinovac. Sebab, beberapa negara bagian Brasil sudah memperkirakan vaksin itulah yang paling siap didistribusikan dalam waktu dekat. Sao Paulo, misalnya, sudah bersiap siap dengan rencana distribusi vaksin digelar di bulan Januari.
Beberapa pihak menduga tudingan Anvisa tersebut adalah titipan Presiden Brasil Jair Bolsonaro. Sebab, selama ini, Jair Bolsonaro konsisten menunjukkan ketidaksukaannya terhadap Cina walaupun vaksin di Brasil bergantung pada mereka juga. Hal itu diperkuat dengan temuan bahwa Anvisa berisi para loyalis Bolsonaro.
Di sisi lain, Brasil juga tidak sepenuhnya salah. Walaupun puluhan ribu warga Cina sudah menerima vaksin COVID-19 Sinovac sejak Juni, data-data uji klinis ataupun mekanisme pengesahannya belum pernah dibuka ke publik. Hal itu kontras pengesahan vaksin COVID-19 Pfizer yang relatif bisa dipantau perkembangannya dan melibatkan unsur eksternal.
Komisi Kesehatan Nasional Cina belum merespon permintaan konfirmasi soal tudingan Brasil. Sementara Sinovac, mereka membalas dengan tautan berita yang menyatakan bahwa vaksin COVID-19 mereka dikembangkan berdasarkan aturan yang berlaku di Cina dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
"Vaksin tersebut menunjukkan keamanan yang sangat bagus pada uji klinis tahap 1 dan 2," klaim pihak Sinovac. Untuk uji klinis tahap tiga, hal itu digelar di Sao Paulo.
Gubernur Sao Paulo, Joao Doria, menjanjikan bahwa data-data vaksin COVID-19 Sinovac akan siap pada 23 Desember nanti. Begitu siap, data tersebut akan dipublikasikan untuk mempermudah analisisnya.
Selain vaksin dari Sinovac, Brasil juga memesan vaksin COVID-19 dari Pfizer. Target Brasil relatif sama untuk vaksin garapan Pfizer yaitu siap didistribusikan dan digunakan pada Januari 2021 nanti.
ISTMAN MP | REUTERS