TEMPO.CO, Jakarta - Kasus baru Covid-19 di Korea Selatan memperlihatkan pasien tanpa gejala mengalami kenaikan. Kondisi ini membuat Negeri Ginseng tersebut cemas karena sedang berusaha mengendalikan penyebaran virus corona di negara itu.
Sampai akhir Kamis, 26 November 2020, Korea Selatan melaporkan ada 569 kasus baru virus corona. Jumlah itu tertinggi setelah sembilan bulan.
Tak pelak, hal ini telah menimbulkan kekhawatiran atas kemungkinan gelombang ketiga wabah virus corona, yang mungkin bisa memburuk meski dilakukan social distancing.
Sejumlah pengunjung berpose di padang rumput muhly berwarna merah muda, di tengah pandemi penyakit coronavirus (COVID-19), di sebuah taman di Hanam, Korea Selatan, 13 Oktober 2020. REUTERS/Kim Hong-Ji
Otoritas kesehatan di Korea Selatan memperkirakan pasien-pasien positif Covid-19 tanpa gejala sekarang jumlahnya sekitar 40 persen dari total kasus yang muncul. Jumlah itu naik dibanding Juni yang sekitar 20 persen – 30 persen. Kelompok usia muda berada di tengah gelombang Covid-19.
Hasil penelitian memperlihatkan sekitar satu dari lima orang yang terinfeksi virus corona dalam kondisi tanpa gejala. Jumlah pasien Covid-19 tanpa gejala di Korea Selatan lebih banyak dibanding Cina, di mana pada Februari 2020 lalu Pusat Pengendalian Penyakit di Cina pernah mengatakan sekitar 1 persen dari 70 ribu kasus virus corona, terdeteksi tanpa gejala.
Sedangkan di Ibu Kota Tokyo, sekitar 19 persen pasien Covid-19 terinfeksi tanpa gejala.
Masih belum jelas mengapa beberapa pasien yang positif Covid-19 tidak menunjukkan gejala sudah tertular virus mematikan itu. Namun orang yang mereka tularkan, bisa memperlihatkan gejala.
Otoritas di Korea Selatan juga waswas dengan kenaikan kluster yang tidak terlacak. Pasalnya, orang-orang positif Covid-19 yang tanpa gejala lebih susah untuk terdeteksi.
Suhu dingin diduga telah memperluas penyebaran virus corona karena ada lebih banyak pertemuan dan aktivitas yang diselenggarakan di dalam ruangan dengan ventilasi yang buruk, sementara risiko infeksi tanpa gejala Covid-19 telah meningkat.
Kondisi ini telah menjadi tantangan besar bagi Korea Selatan, yang sukses menekan angka infeksi virus corona melalui sistem pelacakan, setelah gelombang Covid-19 menyebar pertama kali di negara itu.