TEMPO.CO, Jakarta - Sinterklas dengan janggut putih khasnya dan pakaian merah merona berenang di di titik terendah di bumi, Laut Mati, untuk menyambut liburan Natal.
Di tengah danau garam raksasa di mana hewan dan tumbuhan tidak memiliki kesempatan untuk bertahan hidup, seorang pria periang berpakaian merah dengan janggut putih menjuntai menancapkan pohon Natal di tanah dan pergi berenang.
Sinterklas datang ke Laut Mati pada Ahad menjelang musim liburan Natal, bagian dari kampanye Kementerian Pariwisata Israel untuk membawa keceriaan Natal selama pandemi global yang membuat peziarah Kristen menjauh dari Tanah Suci, Reuters melaporkan, 15 November 2020.
Issa Kassissieh mengenakan kostum Sinterklas dan berpose di dekat pohon Natal di tengah Laut Merah kaya garam, dalam sebuah acara yang digelar Kementerian Pariwisata Israel menjelang musim liburan, di dekat Ein Bokeq, Israel, 15 November 2020.
Pria berkostum Sinterklas, yang bernama asli Issa Kassissieh, mendayung perahu dari daratan Ein Bokeq sampai beberapa ratus meter di lepas pantai ke tempat di mana garam telah menumpuk membentuk cendawan besar. Dia berdiri di tengah danau di atas gundukan tersebut.
Kemudian dia menancapkan pohon Natal yang dihias di dasar danau yang asin, berpose duduk di depan kamera, dan kemudian bersantai mengapung di perairan Laut Mati yang kaya garam.
Di luar lanskap yang menarik, Kekristenan berakar di Laut Mati, yang di sekelilingnya memiliki sisa-sisa komunitas Kristen kuno.
Pohon Natal, bagaimanapun, tidak memiliki kesempatan untuk bertahan hidup di air asin dan sang sinterklas membawanya kembali ketika dia selesai berenang di Laut Mati.
Sumber:
https://uk.reuters.com/article/uk-christmas-season-santa-dead-sea/swimming-santa-brings-dead-sea-to-life-with-tree-and-cheer-idUKKBN27V09Y