Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Pemerintah Cina Akhirnya Ucapkan Selamat ke Joe Biden dan Kamala Harris

image-gnews
President Joe Biden memegang masker saat berbicara di depan media tentang upaya menangani pandemi Covid-19 usai bertemu dengan Dewan Penasihat Transisi COVID-19 di Wilmington, Delaware, 9 November 2020. Usai terpilih Joe Biden mengumumkan pembentukan gugus tugas Covid-19 untuk menyusun cetak biru mengatasi pandemi. REUTERS/Jonathan Ernst
President Joe Biden memegang masker saat berbicara di depan media tentang upaya menangani pandemi Covid-19 usai bertemu dengan Dewan Penasihat Transisi COVID-19 di Wilmington, Delaware, 9 November 2020. Usai terpilih Joe Biden mengumumkan pembentukan gugus tugas Covid-19 untuk menyusun cetak biru mengatasi pandemi. REUTERS/Jonathan Ernst
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Cina akhirnya mengucapkan selamat atas kemenangan Presiden AS terpilih Joe Biden dan wakilnya Kamala Harris pada Jumat, sepekan setelah media utama AS memastikan kemenangan Biden.

Joe Biden meraih 270 suara elektorat yang diperlukan untuk tinggal di Gedung Putih setelah pemilihan 3 November. Ucapan selamat dari negara lain penting bagi Joe Biden sebagai pengakuan resmi dari negara lain, sekaligus semakin mengecilkan upaya Donald Trump menggugat hasil pemilu.

Ucapan selamat disampaikan Kementerian Luar Negeri Cina selama konferensi pers rutin mingguan.

"Kami menghormati pilihan rakyat Amerika. Kami mengucapkan selamat kepada Tuan Biden dan Nyonya Harris," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Wang Wenbin, dikutip dari Reuters, 13 November 2020.

"Kami memahami hasil pemilu AS akan ditentukan sesuai dengan hukum dan prosedur AS," kata Wang.

Pernyataan Cina menyusul ucapan selamat Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan yang baru mengucapkan selamat pada Selasa kemarin.

Sebelumnya Cina menahan diri mengakui kemenangan Joe Biden bersama Presiden Erdogan, Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Brasil Jair Bolsonaro, Presiden Meksiko Andres Manuel Lopez Obrador, dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.

CNN melaporkan sebelumnya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan bahwa Cina akan bertindak sesuai dengan praktik internasional, ketika ditanya kapan akan memberi selamat Joe Biden. Tidak disebut rinci apa yang dimaksud "sesuai dengan praktik internasional" yang dimaksud, tetapi sekutu dekat AS seperti Prancis dan Inggris telah memberi selamat kepada Biden.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pada Kamis Joe Biden memastikan kemenangan di Arizona, negara bagian yang telah lama menjadi basis Grand Old Party atau Partai Republik, menurut Edison Research.

Kemenangan Biden di Arizona memberi Demokrat 290 suara elektorat di Electoral College negara bagian yang menentukan pemenang, lebih dari 270 suara yang dibutuhkan untuk mengklaim kemenangan. Joe Biden juga memenangkan suara populer dengan lebih dari 5,3 juta suara atau 3,4 poin persentase.

Dengan hanya beberapa negara bagian yang masih menghitung suara, perhitungan elektorat semakin memperkecil peluang Donald Trump, yang telah mengklaim tanpa bukti bahwa pemilu dirusak oleh penipuan yang meluas.

Sumber:

https://uk.reuters.com/article/uk-usa-election-china/china-congratulates-biden-and-harris-on-election-idUKKBN27T0UC

https://uk.reuters.com/article/uk-usa-election/biden-cements-victory-by-flipping-arizona-as-trump-keeps-transition-in-limbo-idUKKBN27T0IO

https://edition.cnn.com/2020/11/09/world/biden-win-russia-china-silence-intl/index.html

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

11 jam lalu

Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida berjalan melewati barisan tiang menuju Oval Office di Gedung Putih di Washington, AS, 13 Januari 2023. T.J. Kirkpatrick/Pool melalui REUTERS
Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.


Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

16 jam lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.


Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

16 jam lalu

Ilustrasi internet. (abc.net.au)
Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media


Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

17 jam lalu

Pengolahan bijih nikel di smelter feronikel PT Antam Tbk di Kolaka, Sulawesi Tenggara. TEMPO/M. Taufan Rengganis
Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.


Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

21 jam lalu

Sebuah mesin bekerja untuk mengurangi polusi dipasang di sekitar area konstruksi saat polusi udara menyelimuti wilayah Beijing, Cina, 18 Desember 2016. REUTERS/Stringer
Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.


Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Selandia Baru Winston Peters. REUTERS
Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".


Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Bendera Korea Utara berkibar di samping kawat berduri di kedutaan besar Korea Utara di Kuala Lumpur, Malaysia, 9 Maret 2017. [REUTERS / Edgar Su]
Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.


Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

1 hari lalu

Presiden AS Joe Biden saat kunjungannya di Chavis Community Center di Raleigh, North Carolina, AS, 26 Maret 2024. REUTERS/Elizabeth Frant
Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.


Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

2 hari lalu

Ilustrasi gelombang panas ekstrem.[Khaleej Times/REUTERS]
Gelombang Panas Serbu India sampai Filipina: Luasan, Penyebab, dan Durasi

Daratan Asia berpeluh deras. Gelombang panas menyemai rekor suhu panas yang luas di wilayah ini, dari India sampai Filipina.


Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Taman Merlion, Singapura. REUTERS/Edgar Su/File Photo
Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.