TEMPO.CO, Jakarta - Mobil ambulans di Polandia sering mengantre hingga berjam-jam di tempat parkir rumah sakit karena pasien Covid-19 yang dibawa belum mendapat kamar perawatan.
Marcin Serwach, petugas pertama ambulan dari Warsawa, mengatakan dia harus mengirimkan oksigen pada pukul 3:00 pagi kepada seorang rekannya yang menghabiskan 15 jam parkir di depan rumah sakit dengan pasien Covid-19 yang mengalami gangguan pernapasan menunggu untuk dirawat.
Minggu lalu, Marcin duduk selama lima jam di ambulansnya dengan seorang pasien lanjut usia yang menunjukkan gejala virus corona sebelum pasiennya mendapat tempat tidur di bangsal isolasi.
"Sangat sering kami tidak punya tempat untuk meneruskan pasien kami," kata Serwach, 35 tahun, dikutip dari Reuters, 6 November 2020.
"Bukan karena rumah sakit tidak mau menerima pasien kita, mereka tidak punya tempat untuk menaruhnya atau mengisolasi mereka," cerita Marcin.
Marcin Serwach mengatakan sebelum pandemi, ambulans akan dipanggil untuk insiden yang tidak lebih dari 15 menit, tetapi sekarang dikirim ke tempat-tempat yang membutuhkan waktu 30-40 menit untuk dijangkau.
"Dan panggilan itu diteruskan kepada kami tiga jam setelah diterima," katanya.
Seiring dengan kekurangan tempat tidur, dia mengatakan kurangnya fasilitas desinfeksi untuk menyiapkan ambulans untuk menerima pasien baru menyebabkan penundaan.
Kementerian Kesehatan Polandia belum berkomentar terkait masalah ini ketika laporan tayang.
Karol Bielski, kepala stasiun layanan ambulans provinsi Meditrans di Warsawa, membenarkan bahwa 4-5 ambulans antre di depan rumah sakit hingga beberapa jam.
"Kebetulan seorang pasien harus dipindahkan dari satu bangsal gawat darurat ke rumah sakit lain, situasinya sulit," katanya, seraya menambahkan bahwa belum ada yang meninggal di ambulans karena penundaan tersebut.
Para kritikus menuduh pemerintah konservatif Perdana Menteri Mateusz Morawiecki gagal mempersiapkan sistem perawatan kesehatan untuk gelombang kedua Covid-19.
Wali Kota Warsawa Rafal Trzaskowski, seorang oposisi liberal, mengatakan rumah sakit kota di ibu kota mengalami kekurangan respirator di bangsal COVID-19, meskipun ada beberapa yang tersedia di ruang gawat darurat dan untuk operasi.
"Situasinya kritis," katanya seperti dikutip harian Dziennik Gazeta Prawna awal pekan ini.
Menteri Kesehatan Adam Niedzielski menyalahkan semua masalah pada manajer rumah sakit dan kurangnya koordinasi antar rumah sakit, mengatakan petugas ambulans tidak memiliki akses ke informasi lengkap tentang ketersediaan tempat tidur.
"Kami juga melihat masalah tempat tidur yang agak tidak dapat dipahami yang disembunyikan meskipun sebenarnya tersedia, tetapi kepala rumah sakit atau bangsal tidak selalu ingin menerima pasien yang dimaksud," kata Niedzielski kepada wartawan awal pekan ini.
Polandia melaporkan lebih dari 27.000 kasus virus corona pada hari Kamis, sehingga totalnya menjadi hampir setengah juta sejak pandemi dimulai awal tahun ini. Angka ini memberikan tekanan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada sistem perawatan kesehatan Polandia.
Sejauh ini 6.842 orang yang terinfeksi Covid-19 telah meninggal di Polandia,
Sumber:
https://uk.reuters.com/article/uk-health-coronavirus-poland-ambulance/ambulances-forced-to-queue-as-hospitals-scramble-for-covid-19-beds-in-poland-idUKKBN27L2N1