TEMPO.CO, Jakarta - Warga Spanyol menentang rencana pemerintah menetapkan status darurat Covid-19 selama enam bulan. Partai-partai oposisi mengatakan itu terlalu lama, ahli epidemiologi menilainya terlalu terlambat, dan beberapa warga menolak keras pemberlakuan jam malam.
“Jam malam tidak masuk akal," kata Marta Aragoneses, seorang guru sekolah berusia 36 tahun sambil menikmati sebatang rokok di luar kafe di lingkungan bersejarah La Latina Madrid, dikutip Reuters, Selasa, 27 Oktober 2020.
Mariano Moreno de Guerra, seorang apoteker, mengatakan yang membuatnya khawatir adalah lamanya keadaan darurat dan kekuasaan yang diberikan pihak berwenang. “Mereka mendapatkan selera untuk mengurung orang dan itu bisa berbahaya. Saya melihat banyak potensi pelecehan," tuturnya.
Jumlah total kasus positif Covid-19 di negara itu melonjak lebih dari 50 ribu selama akhir pekan menjadi 1.098.320 kasus pada hari Senin, sedangkan jumlah kematian mencapai 35.031 orang.
Perselisihan antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan oposisi selama berbulan-bulan menghambat penanganan pandemi Covid-19 di Spanyol. Pemberlakuan jam malam serta keadaan darurat terjadi setelah banyak perselisihan politik.
AHMAD FAIZ | REUTERS
Sumber
https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-spain/spain-enters-covid-state-of-emergency-to-much-dismay-idUSKBN27B1Q2