TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menaikkan usulan paket stimulus ekonomi terkait pandemi Covid-19 menjadi US$1,8 triliun atau sekitar Rp26,500 triliun.
Usulan ini lebih besar dari usulan pemerintah AS sebelumnya yaitu US$1,6 triliun atau sekitar Rp23,5 triliun.
Jumlah ini juga masih jauh di bawah usulan Partai Demokrat, yang menguasai DPR AS yaitu US$2,2 triliun atau sekitar Rp32,300 triliun.
Usulan baru dari Trump itu justru mendapat kritik dari para senator Partai Republik, yang merupakan pendukungnya.
Ketua DPR AS, Nancy Pelosi, juga menolak usul itu.
Pemerintahan Trump kurang menunjukkan rencana strategis untuk mengalahkan pandemi Covid-19. Usulan baru itu juga memberi kewenangan terlalu besar bagi Trump untuk mengelola dana.
“Pada titik ini, kami masih memiliki sejumlah ketidak-sepahaman soal banyak prioritas. Demokrat menunggu bahasa pemerintah soal sejumlah isu seiring berjalannya negosiasi soal jumlah pendanaan ini,” kata Nancy Pelosi seperti dilansir Reuters pada 10 Oktober 2020.
Sejumlah senator Republik juga mempertanyakan usulan jumlah paket stimulus itu saat berbincang dengan Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Kepala Staf Gedung Putih, Mark Meadows.
CNN melansir senator Republik mempertanyakan angka baru paket stimulus Covid-19, yang diusulkan Trump. “Saya tidak paham,” kata Senator Rick Scott dari Florida.
Sumber
https://edition.cnn.com/2020/10/10/politics/stimulus-talks-pelosi-senate-gop-trump/index.html