TEMPO.CO, Jakarta - Polisi Belarus menangkap ratusan demonstran anti-pemerintah di Minsk pusat pada Sabtu, 19 September 2020.
Sekitar dua ribu demonstran berpawai di Ibu Kota Minsk dan menuntut Presiden Alexander Lukashenko untuk mundur.
“Mayoritas demonstran adalah perempuan,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 19 September 2020.
Demonstran sempat terlibat aksi dorong-mendorong dengan petugas, yang memblokir jalan mereka.
Lalu, petugas mulai menarik satu per satu demonstran dari kerumunan dan menangkapnya.
“Belarus dilanda demonstrasi besar anti-pemerintah sejak Lukashenko mengeklaim kemenangan besar pada pemilu 9 Agustus,” begitu dilansir Reuters.
Kelompok oposisi menolak klaim sepihak pemerintah itu dan menyebutnya sebagai pemilu penuh kecurangan.
Uni Eropa dan Amerika juga menolak klaim kemenangan Lukashenko sambil menyiapkan sanksi.
Di salah satu lokasi, belasan perempuan terlihat dikepung oleh pria berseragam dan mengenakan masker hitam.
Insiden ini terjadi di depan sebuah pusat perbelanjaan. “Hanya pengecut yang memukuli perempuan,” teriak para perempuan.
Salah satu demonstran yang ditahan adalah aktivis lanjut usia, Nina Baginskaya, 73 tahun, yang menjadi ikon gerakan protes perempuan. Dia sempat terlibat keributan dengan petugas bersenjata pada demonstrasi bulan lalu di Belarus.
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-belarus-election-protests/belarus-police-detain-hundreds-of-protesters-in-minsk-idUSKCN26A0O1