TEMPO.CO, London – Sekitar seribu orang berkumpul di London pusat, Inggris, untuk memprotes rencana lockdown nasional atau karantina wilayah terkait upaya meredam penyebaran virus Corona atau Covid-19.
Namun, polisi datang dan berupaya membubarkan peserta demonstrasi dengan alasan membahayakan kesehatan publik terkait pandemi Covid-19 yang sedang terjadi.
“Polisi menangkap 32 orang di tengah wacana apakah PM Inggris bakal menerapkan lockdown nasional atau tidak,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 19 September 2020.
Sebelumnya, Perdana Menteri Inggris, Boris, Johnson, pernah mengatakan tidak akan menerapkan lockdown nasional. Dia memilih pengetatan aturan jarak sosial dan kewajiban pemakaian masker wajah.
Sejumlah demonstran membawa spanduk bertuliskan ‘Covid adalah hoaks’ dan ‘Tubuhku, pilihanku: tolak kewajiban pakai masker’. Demonstran juga terlihat berteriak kepada polisi ‘pilih siapa yang akan kalian dukung’.
Polisi mengatakan berusaha membubarkan demonstrasi di Lapangan Trafalgar karena mereka membahayakan diri sendiri dan publik.
“Ini dan sejumlah tindakan kekerasan dan sikap bermusuhan terhadap petugas membuat kami akan melakukan tindakan penegakan hukum untuk membubarkan mereka yang berada di area,” begitu pernyataan dari kantor Polisi Metropolitan London.
Sumber:
https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-britain-protest/police-clash-with-protesters-at-anti-lockdown-demonstration-in-london-idUSKCN26A0Q9?il=0