TEMPO.CO, Washington - Dua perusahaan farmasi global Pfizer Inc dan BioNTech berencana memperluas proses uji coba calon vaksin Covid-19 dengan melibatkan sekitar 44 ribu orang.
Ini artinya proses uji coba calon vaksin Covid-19 ini memasuki tahap ketiga dan memerlukan izin dari Lembaga Obat dan Makanan Amerika Serikat atau FDA.
Perusahaan juga menambah keragaman peserta uji coba klinis calon vaksin Covid-19.
“Target awal uji coba klinis ini adalah 30 ribu orang, yang akan tercapai pada pekan depan,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 12 September 2020.
Perusahaan akan menambah variasi peserta uji coba klinis ini hingga relawan remaja berusia 16 tahun. Perusahaan juga akan melibatkan orang-orang dengan kondisi penyakit bawaan seperti penderita HIV, hapatitis C, dan hepatitis B.
“Keragaman dalam uji klinis merupakan hal penting bagi Pfizer dan ini penting karena pandemi Covid-19 ini berdampak pada komunitas yang beragam di AS,” kata John Young, kepala unit bisnis Pfizer.
Jika studi ini berhasil, maka perusahaan dapat menyerahkan kandidat vaksin untuk mendapat persetujuan dari FDA pada Oktober 2020.
Ini artinya target perusahaan berjalan sesuai rencana untuk menyuplai 100 juta dosis pada akhir 2020 dan 1,3 miliar dosis pada akhir 2021.
Vaksin Covid-19 dari kedua perusahaan ini menggunakan pembawa pesan kimia RNA untuk meniru permukaan dari virus Corona atau Covid-19. Ini akan membuat sistem imunitas tubuh mengenali dan belajar menetralisirnya. Teknologi vaksin ini telah ada sejak lama namun belum ada vaksin berbasis teknologi ini yang mendapat persetujuan.
Sumber: