TEMPO.CO, Jakarta - Seorang remaja pria usia 17 tahun warga Illinois ditangkap polisi kemarin pagi waktu setempat setelah menembak mati dua pengunjuk rasa memperingati Jacob Blake dalam tragedi Kenosha.
Jacob Blake, warga Afrika-Amerika tewas ditembak berulang kali oleh polisi di dalam mobil disaksikan anak-anak dan istrinya saat ditangkap dari rumahnya.
Remaja itu bernama Kyle Rittenhouse yang ditangkap kurang dari sehari setelah penembakan terjadi yang menewaskan pria usia 26 tahun dari Silver Lake, Wisconsin dan 36 tahun berasal dari Kenosha.
Dia ditangkap di apartemen ibunya di Antioch Rabu pagi. Dia dijebloskan ke rumah tahanan anaka-ank dan dijerat pasal pembunuhan tingkat pertama di Kenosha.
Dari rekaman beberapa rekaman video dari saksi mata menunjukkan seseorang memegang senjata laras panjang dan menembaki para pengunjuk rasa, sebagaimana dikutip dari CNN.
Chicago Tribbune melaporkan, remaja tersebut dilaporkan sangat mengidolakan polisi. Di halaman Facebook, remaja itu tampak memegang senjata laras panjang dan membingkainya dengan logo "Blue Lives Matter".
Sejumlah postingan mengungkapkan penghormatannya pada polisi yang tewas saat bertugas. Beberapa t-shirt yang dia kenakan memakai logo yang populer di pakaian-pakai dinas polisi dan Crocs yang dihiasi bendera Amerika.
Remaja ini juga selama bertahun-tahun dilaporkan berafiliasi dengan program kadet polisi setempat, mengenakan lencana, penutup lengan, dan topi kampanye bergaya polisi.
Program Kadet Keamanan Publik Grayslake, Lindenhurts, Hainesville memiliki foto remaja itu berpartisipasi dalam aktivitasnya di media sosial sebelum halaman Facebook dihapus kemarin, 26 Agustus 2020.
Sumber:
https://edition.cnn.com/2020/08/26/us/kenosha-wisconsin-wednesday-shooting/index.html