TEMPO.CO, Beijing – Pemerintah Cina menyebut tuduhan Taiwan bahwa peretas dari negara itu telah menyerang komputer pemerintah sebagai bentuk pencemaran nama baik bermotif buruk.
Isu peretasan ini menambah ketegangan anta-kedua pihak bertetangga yang dipisahkan Selat Taiwan ini.
Sebelumnya, otoritas Taiwan mendesak masyarakat agar waspada atas infiltrasi besar-besaran dari Cina.
Ini berbentuk kampanye media dukungan Beijing hingga serangan siber atau peretasan komputer oleh peretas Cina di pulau itu, yang diklaim Beijing sebagai bagian dari teritorial.
“Kritik dari otoritas Partai Progresif Demokratik sebagai pencemaran nama baik yang jahat,” kata Zhao Lijian, juru bicara kementerian Luar Negeri Cina, seperti dilansir Reuters pada Kamis, 20 Agustus 2020.
Menurut Zhao,”Cina adalah pembela serius keamanan siber dan salah satu korban dari peretasan komputer.”
Pemerintah Cina secara rutin membantah keterlibatan dalam peretasan dan mengatakan telah menghukum semua pelakunya.
Tuduhan dari Taiwan ini muncul di tengah ketegangan yang meningkat antara Taiwan dan Cina. Beijing telah meningkatkan kegiatan militer di sekitar Taiwan termasuk mengirim jet tempur untuk memasuki wilayah udara pulau itu.
Taiwan menyiagakan sejumlah pesawat jet tempur F-16 untuk menghalau setiap pelanggaran wilayah oleh pesawat jet tempur Cina.