TEMPO.CO, Jakarta - Sebanyak 26 pengungsi etnis Rohingya, Myanmar, ditemukan dalam kondisi hidup setelah sebelumnya mereka diduga sudah tewas tenggelam. Sumber di penjaga pantai Malaysia pada Senin, 27 Juli 2020, mengatakan pengungsi tersebut ditemukan hidup dalam kondisi bersembunyi disemak-belukar dekat Langkawi usai mencoba berenang dari sebuah perahu kecil ke tepi pantai.
Langkawi adalah sebuah pulau wisata di Malaysia.
Sebelumnya pada Sabtu malam, 25 Juli 2020, sejumlah pengungsi Rohingya berenang ke pantai dari sebuah perahu kecil di lepas pantai barat Langkawi, Malaysia. Para pejabat khawatir bahwa sisa dari kelompok itu tenggelam ketika mencoba mencapai pantai. Akan tetapi secara mengejutkan mereka ditemukan di sebuah pulau di lepas pantai.
"Mereka ditemukan bersembunyi di semak-semak di pulau itu," Mohd Zubil Mat Som, Dirjen Badan Penegakan Maritim Malaysia (MMEA).
Sejumlah pengungsi etnis Rohingya duduk menunggu saat tiba di tempat penampungan yang baru di Balai Latihan Kerja (BLK) Desa Mee Kandang, Lhokseumawe, Aceh, Jumat 10 Juli 2020. Sebanyak 99 orang pengungsi Rohingya yang terdiri dari 43 orang dewasa dan 56 anak-anak dipindahkan ke tempat penampungan sementara yang baru dan sehat sambil menunggu kepastian dari imigrasi, IOM dan UHNCR soal sampai kapan mereka akan berada di Indonesia. ANTARA FOTO/Rahmad
Para pengungsi itu diyakini telah dipindahkan ke sebuah perahu kecil untuk menyelinap masuk ke Malaysia, setelah melakukan perjalanan dengan kapal induk yang membawa ratusan penduduk etnis Rohingya dari Bangladesh.
Sebelumnya pada Juni lalu, Malaysia menahan 269 pengungsi etnis Rohingya yang tiba di Langkawi dengan kapal rusak. Mohd Zubil mengatakan pada saat itu, puluhan orang di kapal itu diyakini tewas dalam perjalanan selama empat bulan.
Malaysia telah menjadi negara incaran pengungsi etnis Rohingya untuk mencari kehidupan yang lebih baik setelah mereka lolos dari tragedi pembantaian militer Myanmar pada 2017 di Rakhine, Myanmar. Pengungsi semakin banyak yang berdatangan setelah kamp-kamp pengungsian di Bangladesh penuh.
Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan Malaysia tidak bisa lagi menerima masuknya pengungsi Rohingya. Sebab perekonomi Malaysia sekarang sedang terpukul oleh pandemi virus corona.
ADITYO NUGROHO | REUTERS