TEMPO.CO, Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat untuk Korea Selatan, Harry Harris, mencukur kumisnya agar tidak gerah selama musim panas ini. Harris mencukur kumisnya beberapa bulan setelah rambut di wajahnya itu dikritik oleh aktivis anti-Amerika Serikat dengan mengaitkannya pada mantan para pemimpin kolonial Jepang.
Harris pada Sabtu, 26 Juli 2020, mengunggah sebuah video ke Twitter sedang mengunjungi sebuah tukang cukur lokal di Ibu Kota Seoul untuk memapas habis kumisnya. Dia mengatakan kumis tersebut membuatnya gerah dan kurang nyaman.
“Saya belum melihat wajah ini (tanpa kumis) selama beberapa tahun. Saya merasa lebih keren sekarang. Saya senang melakukan ini,” kata Harris, seperti dikutip dari reuters.com.
Harris meyakinkan musim panas di Seoul sangat gerah dan lembab sehingga dia pun memutuskan mencukur kumisnya.
Sebelumnya pada awal 2020, kumis Harris kena kritik dari beberapa politikus dan aktivis anti-Amerika Serikat yang membandingkannya dengan pejabat Jepang yang memerintah di era penjajahan Jepang pada 1910-1945. Beberapa orang bahkan ada yang mengaitkan Harris sebagai warisan Jepang-Amerika karena dia berasal dari Ayah warga Amerika Serikat dan ibunya dari Jepang.
Kontroversi ini muncul seiring dengan sekutu-sekutu Amerika Serikat yang silang pendapat terhadap sejumlah isu dalam beberapa tahun terakhir, termasuk soal keinginan Korea Selatan menghidupkan lagi kerja sama ekonomi inter-Korea. Hubungan Korea Utara – Korea Selatan dihadapkan pada jalan buntu perundingan nuklir Washington-Pyongyang serta sanksi internasional yang dijatuhkan pada Korea Utara terkait program senjata nuklirnya.
Harris mendesak Seoul agar berkonsultasi dengan Amerika Serikat sebelum menjalankan inisiatif dengan Pyongyang demi menghindari kesalah-fahaman yang bisa memicu sanksi-sanksi baru.