Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah GraceTak Kerjakan "PR" Sekolah Dijebloskan ke Penjara Anak

image-gnews
Ilustrasi anak menulis (Pixabay.com)
Ilustrasi anak menulis (Pixabay.com)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang anak dijebloskan ke penjara anak atau  Children's Village di Michigan, Amerika lantaran tidak menyelesaikan tugas sekolah secara online.

Hakim pengadilan Michigan memutuskan Grace melanggar hukum dengan tidak mengerjakan tugas sekolahnya pada Mei 2020.

Namun hakim dinilai tidak mendalami latar belakang mengapa Grace tidak mengerjakan "pr" sekolahnya yang sejak sebulan lalu memberlakukan belajar online akibat wabah virus corona.

Ibu Grace, Charisse, bahkan percaya kasus yang menimpa anaknya merefleksikan bias rasisme secara sistematis.

Grace, keturunan Afrika-Amerika tinggal di komunitas mayoritas berkulit putih dan di distrik itu persentase anak-anak Afrika-Amerika yang terlibat masalah hukum tidak proporsional.

Menurut laporan yang dirilis Juni lalu menunjukkan anak-anak keturunan Afrika-Amerika dipenjara lebih banyak empat kali lipat dibanding rekan seusianya dari kulit putih.

"Mereka lebih mungkin untuk ditangkap, kecil kemungkinan ditawari pengalihan jenis apapun, lebih mungkin dikeluarkan dari rumah dan ditempatkan seperti dalam kondisi ditahan," kata Jason Smith dari Pusat Keadilan Anak Michigan yang bekerja untuk mengurangi pemenjaraan anak-anak.

Di seluruh Amerika, para guru, orang tua, dan murid saat ini bertarung dengan penutupan sekolah selama berbulan-bulan akibat wabah Corona.

Sekolah di sejumlah distrik di Michigan mendokumentasikan puluhan ribu siswa yang gagal bersekolah atau menyelesaikan pr mereka. Misalnya, di sekolah menengah di Los Angeles, sekitar 15 ribu siswa tidak menyelesaikan "pr" atau tidak bersekolah. Begitu juga di Sekolah Negeri di Minneapolis dan Chicago.

Siswa yang berkebutuhan khusus menjadi rentan untuk belajar online tanpa bimbingan langsung oleh guru mereka, pekerja sosial dan lainnya.

Grace merupakan salah satu siswa berkebutuhan khusus karena dia mengalami kesulitan untuk konsentrasi atau mengalami Attention Deficit Hyperactivity Disorder, ADHD. Sehingga Grace tidak termotivasi ketika sekolah mulai memberlakukan belajar online sejak 15 April lalu.

Grace menjadi mudah terganggu konsentrasinya dan sulit fokus pada pelajaran.

"Siapa dapat menjadi murid yang baik saat ini?" kata Ricky Watson Jr, direktur eksekutif The National Juvenile Justie Network.

"Kecuali ada kebutuhan mendesak, saya tidak mengerti mengapa anda mau mengirimkan seorang anak ke fasilitas apapun saat ini dan menjauhkan mereka dari keluarga mereka dengan semua hal yang sedang kita hadapi sekarang," kata Watson sebagaimana dilaporkan Propublica.org, 14 Juli 2020.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Hakim Mary Ellen Brennan yang menghukum Grace dan mengirimnya ke penjara menolak berbicara tentang vonisnya.

Dalam persidangan di Pengadilan Divisi Keluarga Kota Oakland, Brennan memutuskan Grace bersalah karena gagal menyelesaikan pekerjaan sekolah dan menyebut Grace sebagai ancaman terhadap komunitas, mengutip perkara sebelumnya yang menjerat anak itu mencuri charger baterei telepon seluler ibunya dan beberapa teman sekolahnya yang membuat Grace dihukum percobaan.

Dengan tangan diborgol, Grace meninggalkan ruang sidang.

Belakang Brennan menuai kritikan. Para ahli menjelaskan, di banyak tempat pengadilan anak-anak berupaya menjauhkan anak dari rumah tahanan kecuali untuk kasus yang sangat serius. Pengadilan bahkan berupaya membebaskan anak-anak yang sudah terlanjut ada di dalam penjara.

Survei tentang lembaga peradilan anak-anak di 30 negara bagian Amerika menemukan jumlah remaja yang dijebloskan dalam rumah tahanan menurun menjadi 24 persen pada Maret lalu. Sebagian besar disebabkan oleh penuruan tajam untuk menempatkan anak dalam tahanan.

Banyak pihak angkat bicara untuk mendesak hakim melepaskan anak itu dari penjara. Grace mestinya mendapat pelayanan kesehatan mental dan mengelola amarahnya. Jaksa pun setuju akan hal itu.

Guru sekolah Grace, Katherine Tarpeh juga mendukung muridnya dengan mengatakan dia memiliki kemauan yang kuat untuk melakukan sesuatu dengan baik.

Charisse menuturkan betapa sakit dan putus asa hidupnya saat menyaksikan anaknya diborgol di dalam ruang sidang.

"Sangat sakit dan putus asa," ujarnya.

Beberapa hari kemudian Charissie menerima surat tulisan tangan anaknya.

"Saya mau berubah. Saya mau menjadi orang lebih baik. Di sini saya telah menyadari betapa kamu sangat mencintai dan peduli saya," sebaris surat Grace kepada ibunya.

Berbagai tekanan atas putusan hakim mengirim Grace ke penjara anak lantaran tidak mengerjakan pekerjaan sekolah membuahkan hasil. Grace dipindahkan ke bagian program perawatan untuk jangka panjang di Children's Village sebagai anak berkebutuhan khusus. Di sini Grace lebih bebas meski tidak sepenuhnya bebas.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Jelang Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions, Jude Bellingham Desak Adanya Upaya Lebih untuk Atasi Rasisme

8 hari lalu

Pemain Real Madrid Jude Bellingham. REUTERS
Jelang Manchester City vs Real Madrid di Liga Champions, Jude Bellingham Desak Adanya Upaya Lebih untuk Atasi Rasisme

Duel Manchester City vs Real Madrid leg kedua perempat final Liga Champions akan berlangsung di Etihad pada Kamis mulai 02.00 WIB, 18 April 2024.


OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

12 hari lalu

O.J. Simpson. Julie Jacobson-Pool/Getty Images
OJ Simpson Meninggal, Kilas Balik Kasus Pembunuhan Mantan Istri dan Pencurian yang Melibatkannya

OJ Simpson meninggal karena kanker prostat. Mantan atlet NFL ini dipenuhi kontroversi, antara lain dugaan pembunuhan dan lakukan pencurian.


Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

27 hari lalu

Mahasiswa Universitas Halu Uleo foto bersama di Bandara Soekarno-Harta saat akan berangkat ferienjob ke Jerman. Istimewa
Cerita Korban Ferienjob UNJ: Mendapat Kekerasan dan Rasisme di Tempat Kerja

Keluhan Achmad Muchlis tentang beban kerja tak pernah digubris saat ferienjob di Jerman yang berkedok magang mahasiswa


4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

44 hari lalu

Petugas pemakaman beristirahat usai memakamkan sejumlah jenazah dengan protokol COVID-19 di TPU Rorotan, Cilincing, Jakarta, Minggu, 4 Juli 2021. Jumlah kematian akibat COVID-19 per hari Minggu 4 Juli 2021 mencapai 555 kasus, yang menjadi rekor tertinggi sejak kasus pertama COVID-19 di Indonesia diumumkan Presiden Joko Widodo pada awal Maret 2020.  ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.


Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

44 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?


Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

49 hari lalu

Tenaga kesehatan menyiapkan vaksin Inavac atau yang dikenal sebagai Vaksin Merah Putih merupakan vaksin COVID-19 di RSUD Tarakan, Jakarta, Rabu 20 Desember 2023. Dinas Kesehatan DKI Jakarta memprediksi kenaikan kasus Covid-19 bakal terjadi sampai dua pekan ke depan atau bertepatan dengan libur Natal dan Tahun Baru. Sebagai langkah antisipasi, Dinas Kesehatan DKI akan terus memantau perkembangan kasus hariannya. Pemerintah fokus mengimbau dan menyediakan vaksinasi dan pemeriksaan PCR gratis. Utamanya, untuk segera melengkapi vaksinasi booster ke-4 dan deteksi dini Covid-19 bagi kelompok rentan. TEMPO/Subekti.
Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.


Kantornya Didemo, ICW Sebut Tak Pernah Ujarkan Rasisme ke Forum Masyarakat Pemuda Timur

59 hari lalu

Puluhan masyarakat yang mengklaim sebagai mahasiswa melakukan aksi demonstrasi di depan gedung ICW, Kalibata, Jakarta Selatan pada Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Desty Luthfiani.
Kantornya Didemo, ICW Sebut Tak Pernah Ujarkan Rasisme ke Forum Masyarakat Pemuda Timur

ICW juga menanggapi perihal dugaan demonstrasi itu dilakukan berhubungan dengan isu pemakzulan Presiden Jokowi.


Anak Berkebutuhan Khusus Ditemukan Meninggal dalam Mobil di Bekasi, Korban Sempat Hilang

18 Februari 2024

Ilustrasi tewas atau jenazah atau jasad. shutterstock.com
Anak Berkebutuhan Khusus Ditemukan Meninggal dalam Mobil di Bekasi, Korban Sempat Hilang

Seorang anak berkebutuhan khusus di Bekasi ditemukan meninggal dalam sebuah mobil. Sehari sebelumnya ia dilaporkan hilang.


Presiden FIFA Serukan untuk Ambil Tindakan Atasi Insiden Rasis di Sepak Bola

8 Februari 2024

Presiden Gianni Infantino. REUTERS
Presiden FIFA Serukan untuk Ambil Tindakan Atasi Insiden Rasis di Sepak Bola

Presiden FIFA Gianni Infantino menyerukan untuk mengambil tindakan guna mengatasi meningkatnya insiden rasis di sepak bola di Kongres UEFA.


Kisah June Lin Penyintas Down Syndrome yang Jadi Penari

23 Januari 2024

Ilustrasi anak down syndrome. Foto: Pixabay.com/PX41-Media
Kisah June Lin Penyintas Down Syndrome yang Jadi Penari

June Lin berusia 12 tahun ketika dia menari pertama kalinya di Towner Gardens School, sekolah anak-anak berkebutuhan khusus, termasuk down syndrome.