Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Warganet Arab Protes Palestina Dihapus dari Google Maps

image-gnews
Unggahan yang viral mengklaim label untuk Palestina telah dihapus oleh Apple dan Google Maps.[Arab News]
Unggahan yang viral mengklaim label untuk Palestina telah dihapus oleh Apple dan Google Maps.[Arab News]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Nama Palestina dilaporkan menghilang dari Google Maps dan Apple Maps menurut para pengguna media sosial yang menyadari hilangnya label Palestina dari peta.

Unggahan Twitter yang beredar di kalangan pengguna media sosial Arab pada Kamis menuduh Google menghapus Palestina dari semua peta online.

Dikutip dari Arab News, 17 Juli 2020, para pengguna berbagi tangkapan layar Google Maps yang menunjukkan garis besar peta dengan label untuk "Tepi Barat" dan "Jalur Gaza" berdampingan dengan label "Israel".

Unggahan viral mengklaim label untuk Palestina telah dihapus dan orang-orang berbagi unggahan mengatakan mereka marah bahwa ada "Tidak ada Palestina" di peta Apple dan Google Maps.

Pengguna media sosial telah menyatakan kemarahan mereka, menyatakan hilangnya label Palestina sangat menghina.

"Saya telah memeriksa Gmaps, dan Memang benar: mereka benar-benar menghapus #Palestine dari peta di seluruh dunia," kata salah satu pengguna, dikutip dari The Express.

"Bagaimana mungkin? Sangat menghina," kata yang lain. "Mengapa mereka berpikir untuk menghapus nama negara dari peta ??????"

Unggahan ini muncul ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji untuk mencaplok Tepi Barat yang diduduki.

Menurut laporan The Express, sebanyak 138 anggota PBB mengakui Palestina sebagai negara merdeka, tetapi sebagian besar barat tidak.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

AS adalah di antara mereka yang memilih untuk tidak secara resmi mengakui Palestina. Seperti diketahui Google dan Apple adalah raksasa teknologi yang berkantor pusat di Amerika Serikat.

Label Palestina tidak muncul di peta Google Maps, tetapi batas-batas wilayahnya muncul.[Google Maps/The Express]

Masalah ini juga pernah memicu protes pada 2016. Dilaporkan The Daily Star pada Agustus 2016, Forum Jurnalis Palestina (PJF) menyatakan bahwa penghapusan nama Palestina dari peta Google merupakan upaya Tel Aviv untuk membangun paradigma generasi mendatang, bahwa Israel merupakan negara yang sah serta melenyapkan Palestina untuk selamanya. 

Google merespons dengan mengakui "bug" yang salah memberi label pada bagian peta pada saat itu, tetapi Google menyangkal pernah memberi label peta Palestina.

"Tidak pernah ada label 'Palestina' di Google Maps, namun kami menemukan bug yang menghapus label untuk 'Tepi Barat' dan 'Jalur Gaza'," kata juru bicara Google. "Kami sedang bekerja dengan cepat untuk membawa label ini kembali ke area tersebut."

Sementara Israel juga pernah memprotes Google karena menggantikan "wilayah Palestina" menjadi "Palestina" pada 2013, Huffington Post melaporkan. Juru bicara Google saat itu, Nathan Tyler, mengatakan Google telah mengikuti pedoman PBB soal keputusan ini.

Masalah hilangnya label Palestina ini telah memicu kekhawatiran terutama dari para pendukung Palestina, yang belum menerima pengakuan global secara penuh.

Israel telah lama memperebutkan status Jalur Gaza dan Tepi Barat, di mana keduanya diakui masyarakat internasional sebagai wilayah Palestina.

Ketika Israel didirikan, PBB berusaha untuk membagi tanah antara kedua negara. Keputusan itu memicu konflik Israel dan Palestina yang masih berlanjut hingga hari ini, dengan para pendukung solusi dua negara lelah dengan kemajuan potensial dari Israel.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

13 jam lalu

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez. REUTERS/Andrew Kelly
PM Spanyol Ajukan Cuti Sementara Usai Istrinya Dituduh Korupsi

PM Spanyol Pedro Sanchez adalah pendukung utama Palestina. Ia memutuskan untuk cuti sementara usai istrinya dituduh korupsi.


Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

14 jam lalu

Seorang pria memegang spanduk saat dia melakukan protes di luar Universitas New York, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, di New York City, AS, 23 April 2024. REUTERS/Eduardo Munoz
Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar di Kampus Bergengsi di AS

Mahasiswa di sejumlah kampus bergengsi di Amerika Serikat menggelar protes untuk menyatakan dukungan membela Palestina.


Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

16 jam lalu

Petugas menguburkan warga Palestina yang tewas dalam serangan Israel, setelah jenazah mereka dibebaskan oleh Israel, di tengah konflik antara Israel dan Hamas, di kuburan massal di Rafah, di Jalur Gaza selatan, 30 Januari 2024. Lusinan warga Palestina yang tidak diketahui identitasnya dimakamkan di pemakaman massal di Gaza setelah pemerintah Israel menyerahkan jenazah yang mereka simpan di Israel. REUTERS/Mohammed Salem
Fakta-fakta Penemuan Kuburan Massal 300 Mayat di Rumah Sakit di Gaza

300 mayat ditemukan dalam kondisi terikat di rumah sakit di Gaza. Di antara mayat itu adalah wanita dan anak-anak.


Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

17 jam lalu

Petugas kepolisian menahan pengunjuk rasa pro-Palestina di Universitas Texas, selama konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan Hamas, di Austin, Texas, AS 24 April 2024. REUTERS/Nuri Vallbona
Kelompok Yahudi Memprotes Pengiriman Senjata AS ke Israel

Ribuan pengunjuk rasa ikut protes yang dimpimpin kelompok-kelompok Yahudi untuk perdamaian di Brooklyn, New York, mendesak AS berhenti kirim senjata ke Israel.


Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

21 jam lalu

Benjie Yap. Foto: Linkedin
Sempat Diboikot terkait Israel, Unilever Indonesia Sebut Kinerja Perusahaan Membaik

Presiden Direktur Unilever Indonesia, Benjie Yap menyatakan kinerja perusahaan tersebut saat ini membaik. Sempat diterpa boikot, diduga terkait Israel


Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

22 jam lalu

Kantor pusat Google di Mountain View, California, Amerika Serikat. (theverge.com)
Tolak Proyek Cloud untuk Israel, 50 Karyawan Google Akhirnya Dipecat

Google menjalin kerja sama dengan Israel lewat kontrak Project Nimbus untuk layanan komputasi awan atau cloud senilai hampir Rp 20 triliun.


Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

1 hari lalu

Gang bendera di markas besar PBB Eropa terlihat selama Dewan Hak Asasi Manusia di Jenewa, Swiss, 11 September 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Jamaika secara Resmi Mengakui Palestina sebagai Negara

Jamaika secara resmi mengumumkan pengakuan Palestina sebagai sebuah negara setelah musyawarah kabinet.


Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

1 hari lalu

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan berbicara kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan untuk mengatasi situasi di Timur Tengah, termasuk masalah Palestina, di markas besar PBB di New York City, New York, AS, 18 April 2024. REUTERS /Eduardo Muno
Rusia Menilai AS Buka Kedoknya dengan Veto Permohonan Palestina Jadi Anggota PBB

Perwakilan Rusia menilai Amerika Serikat menunjukkan sikap aslinya dengan memveto permintaan Palestina untuk menjadi anggota PBB.


Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

2 hari lalu

Ismail Haniyeh REUTERS
Qatar: Tidak Ada Pembenaran untuk Akhiri Kehadiran Hamas di Doha

Qatar menyatakan tetap berkomitmen dalam upaya memediasi gencatan senjata antara Hamas dan Israel.


Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

2 hari lalu

Puluhan aktivis pembela HAM dan tokoh masyarakat bersama Amnesty International Indonesia menggelar aksi unjuk rasa Menolak Kejahatan Kemanusian di Gaza di depan Kedubes AS, Jakarta, Jumat 27 Oktober 2023. Dalam aksinya para aktivis menyerukan negara-negara sekutunya seperti Amerika Serikat harus didesak untuk memastikan Israel menghentikan serangan besar-besaran ke Gaza sekaligus mengakhiri penindasan sistem Apartheid kepada warga Palestina. TEMPO/Subekti.
Kampus-kampus AS Diguncang Unjuk Rasa Pro - Palestina, Mahasiswa Ditangkapi

Polisi menangkapi mahasiswa di New York University yang berunjuk rasa mendukung Palestina.