TEMPO.CO, Jakarta - Militer India memerintahkan tentaranya untuk menghapus akun media sosial dan aplikasi kencan seperti Tinder, Snapchat, Facebook, dan lainnya, untuk menghindari jebakan intelijen.
Tentara India harus menghapus setidaknya 89 aplikasi yang diidentifikasi oleh kementerian pertahanan India dari ponsel cerdas mereka dalam lima hari ke depan, kata sumber-sumber di militer India, dilaporkan Sputniknews, 9 Juli 2020.
Aplikasi seluler ini tidak hanya mencakup aplikasi yang berasal dari Cina, seperti larangan 59 aplikasi seluler yang terkait Cina di tengah tensi dua negara, tetapi juga platform Amerika seperti Facebook dan Instagram.
Halaman yang berisi daftar aplikasi yang mesti dihapus tentara termasuk Snapchat, sejumlah aplikasi kencan seperti Tinder, Bumble, Cupid, Truly Madly, dan beberapa lainnya seperti Zoom, Wechat, dan True caller.
"Arahan telah dikeluarkan karena ada peningkatan eksponensial dalam jumlah personel militer yang menjadi sasaran online oleh agen-agen intelijen Pakistan dan Cina," kata sumber militer India, yang memperingatkan bahwa tindakan tegas akan diambil terhadap para pelanggar.
Indian Army has asked its personnel to delete 89 apps from their smartphones including #Facebook, TikTok, Truecaller and Instagram to plug leakage of information: #IndianArmy Sources pic.twitter.com/KmBXpIj01G
— NewsMobile (@NewsMobileIndia) July 8, 2020
Keputusan melarang penggunaan aplikasi oleh tentara India, yang bertujuan menjaga privasi dan informasi rahasia, muncul setelah Angkatan Laut India melarang personel menggunakan Facebook dan melarang kru membawa ponsel di galangan kapal serta kapal-kapal angkatan laut.
Pada bulan Maret tahun ini, Menteri Pertahanan India Shripad Naik mengungkapkan bahwa musuh menggunakan agen yang menyamar sebagai perempuan untuk menjebak anggota Angkatan Udara India.
"Personel di Angkatan Bersenjata India secara teratur dididik tentang modus-operandi intelijen asing. Kasus-kasus yang dilaporkan sedang diselidiki dan ditangani sesuai dengan instruksi/kebijakan yang ada," kata Naik pada 11 Maret di majelis rendah parlemen. Dia mengakui bahwa beberapa personel telah terperangkap lewat aplikasi kencan dalam beberapa tahun terakhir.
Pada 2019, puluhan personel angkatan darat dan udara ditangkap setelah intelijen militer mendapati mereka berbagi informasi rahasia dengan agen Pakistan. Di tengah meningkatnya kasus mata-mata terhadap pasukan bersenjata secara eksponensial, pemerintah India membentuk Cyber Monitoring Cell di tentara untuk memantau penggunaan media sosial oleh personelnya, terutama di situs yang tidak dienkripsi. Sumber-sumber di militer India yang mengetahui keputusan itu mengatakan militer India mengawasi nomor-nomor ponsel personelnya tanpa melanggar privasi mereka.