TEMPO.CO, Paris – Pengurus Museum Rodin di Paris memiliki kartu andalan yaitu menjual replika patung untuk membantu mereka keluar dari krisis ekonomi akibat pandemi Covid-29.
Pengurus memiliki izin untuk menjual replika versi edisi terbatas atau limited edition dari karya pematung terkenal Prancis. Auguste Rodin.
Museum yang didanai pribadi dan didedikasikan untuk karya-karya seniman Auguste Rodin ini menghadapi segunung tantangan.
Turis belum banyak berkunjung ke museum sejak dibuka kembali pada Selasa pekan ini setelah empat bulan penutupan karena pandemi virus Corona atau Covid-19.
Berkat kecerdikan sang seniman, museum ini boleh menjual 12 replika patung perunggu kepada para kolektor, galeri, dan museum setiap tahun.
Ketentuan ini dibuat sendiri oleh Rodin sejak sekitar satu abad yang lalu.
Direktur museum Catherine Chevillot mengatakan pihaknya telah menyelesaikan penjualan replika patung perunggu senilai sekitar 1,4 juta euro atau sekitar Rp23 miliar karya Rodin pada 2020.
France24 melansir Chevillot mengatakan museum berharap dapat mendapatkan minimal 3 juta euro atau setara sekitar seperempat bujet tahunan museum ini. Ini setara sekitar Rp50 miliar.
Pengelola museum ingin mengubah penjualan perunggu menjadi sumber pendapatan yang lebih besar dan lebih teratur.
Harga untuk patung bervariasi dari 50.000 euro hingga jutaan euro.
"Tantangan kami bukan untuk menjual lebih banyak tetapi lebih teratur," kata Chevillot di Prancis. Karena "beberapa tahun kami menjual 6 hingga 9 juta euro dalam bentuk patung dan yang lainnya tidak ada." Museum ini telah menjual total 5.000 karya seperti itu selama 100 tahun terakhir.
ADITYO NUGROHO