TEMPO.CO, Jakarta - Sebuah crane ambruk di sebuah area pembangunan di Kota Bow, wilayah timur London, Inggris, pada Rabu, 8 Juli 2020. Musibah itu menewaskan satu orang dan melukai empat orang.
Dikutip dari reuters.com, crane ambruk itu memiliki panjang 20 meter dan menimpa sebuah rumah susun yang sedang dibangunnya serta dua rumah tingkat di dekatnya. Dua korban luka di rawat karena luka di bagian kepala, yang segera dilarikan ke rumah sakit.
Sedangkan dua korban lainnya diobati di lokasi kejadian. Penyebab crane ambruk masih diselidiki.
“Yang menyedihkan, korban luka kelima meski sudah diberikan pertolongan pertama oleh tim gawat darurat, tidak dapat tertolong dan meninggal di lokasi kejadian,” kata layanan kedaruratan Inggris London Fire Brigade, Rabu, 8 Juli 2020.
Crane ambuk di London, Inggris, pada Rabu, 8 Juli 2020, menewaskan 1 orang dan 4 orang luka-luka. Sumber: Reuters
Situs constructionenquirer.com mewartakan korban tewas adalah seorang perempuan yang ditemukan di lantai satu di salah satu rumah yang tertimpa crane ambruk. Tim penyelamat yang tiba dilokasi kejadian menghabiskan waktu berjam-jam untuk menyelamatkan orang-orang yang terjebak dalam rumah yang rusak tertimpa crane. Saksi mata mengatakan sopir crane sudah diamankan.
Crane behind my building just collapsed in Bow, London. At least one man crushed, crane went through 2 house. pic.twitter.com/pOBF4LcZmc
— Bridget Teirney (@bteirney) July 8, 2020
Lokasi tempat crane ambruk itu berada di sebuah area pembangunan perumahan di bawah Swan Housing Association /NU living. Juru bicara Swan Housing Association mengatakan pihaknya prihatin dengan insiden yang terjadi dan mengucapkan belasungkawa kepada keluarga korban luka serta meninggal.
“Pegawai di area kejadian sudah berusaha memberikan pertolongan pertama dan menginvestigasi kasus ini,” kata Juru bicara tersebut.
Jerry Swain, serikat pekerja konstruksi mengatakan harus ada investigasi yang cepat dan menyeluruh pada hal yang menyebabkan musibah tersebut. Temuan utama seharusnya sudah bisa disampaikan ke publik beberapa pekan ke depan, bukan hitungan bulan, demi memastikan kecelakaan serupa bisa dihindari di kemudian hari.