TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi pembelot Korea Utara yang tinggal di Korea Selatan melepaskan balon-balon berisikan 500 ribu selebaran ke wilayah Korea Utara dari wilayah barat kota perbatasan, Paju pada Senin malam.
Dengan bantuan angin, balon-balon itu diharapkan masuk ke wilayah Korea Utara.
"Kami mengirimkan selebaran-selebaran anti Korea Utara ke Utara antara jam 11 malam hingga dini hari Senin dari Paju," kata Park Sang-hak, pemimpin Fighters for a Free North Korea, salah satu organisasi pembelot anti Pyongyang, sebagaimana dilaporkan kantor berita Yonhap.
Mereka memilih lokasi tersembunyi untuk melepaskan balon-balon untuk mencegah pemantauan polisi.
Polisi Korea Selatan kemudian menemukan satu balon membawa sejumlah brosur ditemukan di pegunungan bagian timur provinsi Gangwon.
Pemerintah Korea Selatan sebagaimana dilaporkan kantor berita Yonhap, mengatakan tidak satu pun balon itu menyeberangi perbatasan.
Menurut Park, enam organisasi pembelot Korea Utara mengirimkan sekitar 500 ribu selebaran dengan menggunakan 20 balon helium berukuran besar.
Balon berisikan selebaran dan 500 pamflet tentang kisah sukses Korea Selatan, pecahan US$ 1 sebanyak 2 ribu lembar dan 1.000 kartu penyimpanan data atau SD card.
Korea Utara murka atas ulah para pembelot ini dan menjanjikan akan membalasnya pada Senin pagi dengan mengirimkan 12 juta selebaran propaganda ke Korea Selatan.
Korea Utara beralasan Korea Selatan gagal menghentikan aksi pembelot yang mengirimkan brosur-brosur ke wilayahnya.
Kementerian Unifikasi menyatakan akan mengambil tindakan tegas terhadap Park yang tindakannya telah mengancam nyawa dan keselamatan orang-orang yang tinggal di perbatasan dan semakin meningkatkan ketegangan hubungan antar Korea.
Kementerian Unifikasi juga meminta kampanye pembelot Korea Utara dengan mengirimkan selebaran ke wilayah Korea Utara dihentikan demi meningkatkan hubungan kedua negara dan mempromosikan perdamaian di Semenanjung Korea.