Demonstran Robohkan Patung Christopher Columbus di Amerika

TEMPO.CO, Minnesota -- Sejumlah demonstran menarik hingga jatuh patung Christopher Columbus, yang terletak di depan Gedung Minnesota State Capitol.

Ini dilakukan dengan melilitkan seutas tali tambang ke patung perunggu setinggi tiga meter itu pada Rabu sore, 10 Juni 2020. Demonstran lalu menarik tali itu hingga patung roboh.

“Demonstran menganggap Columbus sebagai simbol pelaku genosida terhadap warga asli Amerika yaitu suku Indian,” begitu dilansir News pada Kamis, 11 Juni 2020.

Demo pencopotan serta perusakan sejumlah patung pedagang budak dan Raja Leopold II dari Belgia mulai muncul setelah merebaknya aksi protes tewasnya pria kulit hitam George Floyd di Minnesota AS pada 25 Mei.

Pria kulit hitam ini tewas setelah seorang polisi kulit putih menindih leher belakangnya selama sekitar 9 menit saat proses penangkapan. 

Polisi bernama Derek Chauvin ini menangkap George Floyd karena mendapat laporan Floyd membeli rokok menggunakan uang palsu.

Sebagian demosntran yang hadir di Gedung Minnesota State Capitol merupakan warga keturunan Indian dari Dakota dan Ojibwe.

Warga mengatakan telah mencoba berulang kali untuk memindahkan patung itu dari depan gedung DPR di Minnesota lewat proses politik.

Namun, cara ini ternyata kurang manjur.

“Petugas keamanan di dalam kompleks Capitol berdiri di kejauhan melihat aksi ini namun tidak berupaya mencegahnya,” begitu dilansir News.

Setelah jatuh, petugas lalu membentuk barisan pagar betis agar demonstran tidak membawa patung yang telah copot dari pondasinya.

Aksi protes pencopotan patung ini juga terjadi di Richmond, Virginia dan lainnya di Boston.

Sebuah patung Christopher Columbus, yang terletak di depan Waterfront Park, dipindahkan setelah kepala patung dipenggal demonstran.

Di Inggris, Wali Kota Sadiq Khan mengunggah video di Twitter pada Selasa.

Video itu berisi rekaman petugas memindahkan patung pedagang budak Robert Milligan dari tempatnya di tengah kota.

Ini terjadi setelah demonstran menggeruduk patung Edward Colston, yang merupakan seorang pedagang budak terkenal pada Ahad pekan lalu.

“Ini menjadi kebenaran yang menyedihkan karena banyak dari kekayaan kita berasal dari perdagangan budak. Tapi ini tidak berarti harus dirayakan di ruang publik,” kata Sadiq Khan soal pencopotan patung itu.