TEMPO.CO, Jakarta - Makapai Emirates dan Etihad Airways memperpanjang periode potong gaji atau pengurangan pembayaran gaji para staf sampai September 2020 karena maskapai itu sedang berusaha menghemat uang selama pandemik virus corona ini berlangsung.
Industri penerbangan adalah salah satu sektor yang paling terpukul oleh wabah virus corona, yang membuat permintaan melakukan perjalanan berkurang dan sebagian besar perusahaan penerbangan melakukan PHK serta meminta dana talangan ke pemerintah.
Etihad Airways menambah penerbangan ke 20 kota Aisa, Australia, dan Eropa. Foto: @etihadairways
Dikutip dari middleeastmonitor.com, Emirates dan Etihad adalah maskapai berplat merah yang sudah membatasi operasionalnya. Maskapai itu sudah mengkandangkan beberapa pesawatnya sejak Maret. Rencananya kedua maskapai itu akan memulai kembali beberapa penerbangan penghubung pada Juni ini setelah akhir pekan lalu Uni Emirat Arab mencabut pembekuan layanan, di mana para penumpang bisa transit di Uni Emirat Arab untuk bertukar pesawat atau mengisi bahan bakar bagi pesawat yang mau melanjutkan penerbangan.
Pada Minggu, 7 Juni 2020, Emirates mengaku sudah mengabarkan kepada para penumpang akan memperpanjang kebijakan potong gaji sampai tiga bulan ke depan atau sampai 30 September 2020. Dalam sejumlah kasus, kebijakan potong gaji besarnya tidak akan sama, di mana ada yang mengalami pemotongan sampai 50 persen. Pegawai di Emirates Group mengatakan keputusan ini diambil setelah mengevaluasi semua opsi demi menghemat uang yang ada.
Emirates Group adalah BUMN yang sampai Maret 2020 mempekerjakan 105 ribu pegawai. Perusahaan itu belum mau menanggapi pertanyaan wartawan terkait kebijakan potong gaji. Sumber di Emirates mengatakan perusahaan itu sudah mengurangi gaji pokok pegawai mulai 25 persen – 50 persen sejak April lalu.
Sedangkan juru bicara Etihad Airways mengkonfirmasi telah memperpanjang kebijakan potong gaji 25 persen – 50 persen sampai September 2020. Langkah ini diambil untuk mempertimbangkan menghindari PHK dan menghemat uang cash yang ada.