TEMPO.CO, Singapura – Manajemen maskapai Singapore Airlines mengatakan telah mendapatkan kucuran kredit senilai US$1 miliar atau sekitar Rp15 triliun untuk kegiatan operasional perusahaan di tengah wabah virus Corona.
Dana segar ini menjadi tambahan dari dana hasil penjualan saham baru atau rights issue senilai 8.8 miliar dolar Singapura atau sekitar Rp12.2 triliun.
“Selama masa tidak menentu ini, perusahaan akan mencari sumber pendanaan untuk menambah likuiditas yang dibutuhkan,” kata manajemen Singapore Airlines dalam pernyataannya seperti dilansir Channel News Asia pada Senin, 8 Juni 2020.
Penjualan saham baru perusahaan mendapat dukungan dari pemegang saham utama yaitu Temasek Holdings.
“SIA akan terus kokoh dan lincah dalam periode yang serba tidak menentu ini,” kata Goh Choon Phong, CEO Singapore Airlines.
Maskapai global menghadapi guncangan hebat akibat wabah virus Corona.
Pemerintah di banyak negara menerapkan lockdown hingga larangan terbang untuk menghindari penyebaran virus Corona di antara penumpang.
Pemerintah AS, misalnya, telah menggelontorkan dana talangan kepada sejumlah maskapai besar dan kecil.
Ini dilakukan agar maskapai bisa tetap beroperasi di tengah penurunan pendapatan akibat banyaknya pesawat yang tidak terbang.