TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Vatikan menangkap Gianluigi Torzi, broker asal Italia, terkait keterlibatannya dalam kasus jual beli properti mewah oleh Vatikan. Dikutip dari kantor berita Reuters, Torzi ditangkap usai dimintai keterangan oleh majelis di Vatikan.
"Torzi diduga terlibat tindak pidana pemerasan, penipuan, penggelapan, dan pencucian uang," ujar pernyataan pers Vatikan yang dikutip dari Reuters, Sabtu, 6 Juni 2020.
Kasus jual beli properti itu sendiri bermula ketika Torzi menjadi perantara untuk Kardinal Sekretariat Negara Vatikan. Ia membantu mereka dalam pembelian properti mewah di Chelsea, London, 7 tahun lalu. Nilai properti tersebut, saat itu, diketahui berada di kisaran US$200 juta.
Awalnya, tidak ada kecurigaan apapun di balik jual beli properti tersebut. Namun, ketika diaudit, timbul kecurigaan bahwa ada praktik haram dalam pembeliannya. Beberapa di antaranya mulai dari dugaan korupsi, penipuan penggelapan, hingga pencucian uang.
Kecurigaan langsung mengarah ke Torzi ketika Kepolisian mengendus ada yang tak beres. Sebab, Vatikan memberikan kepercayaan besar kepada Torzi untuk mengurus pembelian properti tersebut, mulai dari lokasi hingga negosiasi harga. Kepercayaan itu bahkan disahkan secara formal, lewat kontrak yang diteken Deputi Sekretaris Negara Vatikan.
Sebagai tindak lanjutnya, pada 1 Oktober 2019, Kepolisian Vatikan menggeledah kantor Kardinal Sekretariat Negara serta Otoritas Informasi Keuangan Vatikan (AIF) untuk membuktikan dugaan tersebut. Penggeledahan itu berujung pemecatan lima pegawai Kardinal Sekretariat Negara, pengunduran diri Kepala Kepolisian Vatikan, pengunduran Kepala AIF, dan terakhir penangkapan Torzi.
"Deputi Sekretariat Negara juga akan dimintai keterangan terkait keputusannya memberikan kewenangan yang besar kepada Torzi," sebagaimana dikutip dari New York Times, Sabtu, 6 Juni 2020.
Dikutip dari New York Times, beberapa pihak mencurigai penyelidikan oleh Kepolisian Vatikan juga merupakan upaya untuk mengambil alih investigasi dari AIF. New York Times melaporkan, AIF sesungguhnya juga mengendus ketidakberesan dari pembelian properti di London oleh Torzi. Bahkan, AIF disebut sudah melakukan investigasi lebih dulu untuk menelisik aliran dana.
Sebelumnya, Paus Fransiskus mengatakan bahwa dirinya tidak melarang penggunaan uang gereja Vatikan untuk berinvestasi. Menurutnya, lebih baik uang gereja diinvestasikan agar menghasilkan lebih banyak uang untuk keperluan lainnya di kemudian hari.
ISTMAN MP | NEW YORK TIMES | REUTERS