TEMPO.CO, Roma – Jumlah korban meninggal akibat infeksi virus Corona atau Covid-19 di Italia bertambah 88 orang pada Kamis, 4 Juni 2020.
Jumlah ini naik dari sehari sebelumnya, yang tercatat sebanyak 71 orang.
Lembaga Proteksi Sipil Italia mengatakan jumlah kasus baru infeksi virus Corona turun menjadi 177 pada Kamis dari sehari sebelumnya sebanyak 321 orang.
“Jumlah korban tewas akibat infeksi virus Corona mencapai 33.689 orang atau ketiga tertinggi di dunia setelah Amerika Serikat dan Inggris,” begitu pernyataan Lembaga Proteksi Sipil Italia seperti dilansir Reuters pada Kamis, 4 Juni 2020.
Jumlah korban terinfeksi virus Corona di Italia terus bertambah menjadi 234.013 atau keenam tertinggi di dunia seperti dilansir situs Johns Hopkins University.
Italia berada di bawah AS, Brasil, Rusia, Spanyol dan Inggris.
Bertambahnya jumlah korban meninggal dan terinfeksi virus Corona ini terjadi setelah sehari sebelumnya pemerintah mengakhiri pembatasan perpindahan warga antara daerah.
Padahal, sejumlah gubernur mengungkapkan rasa khawatirnya tindakan pemerintah pusat itu bisa menambah jumlah korban terinfeksi virus Corona.
Dari 177 kasus baru infeksi virus Corona, 84 orang ebraal dari wilayah di utara yaitu Kota Lombardy.
Kota ini mengalami wabah virus Corona paling parah akibat epidemi Corona di Italia baik dalam jumlah kasus infeksi hingga angka kematian.
Sejumlah gubernur merasa khawatir kebijakan pemerintah pusat yang mengizinkan warga Lombar untuk boleh melakukan perjalanan ke wilayah lain.
“Ini dikhawatirkan bisa memicu penularan virus Corona di tempat lain di Italia,” begitu dilansir Reuters.
Padahal, jumlah orang yang tercatat menjalani perawatan di Italia turun menjadi 38.429 orang dari 39.297 orang sehari sebelumnya.