TEMPO Interaktif, Tokyo: Jepang memutuskan untuk mengakhiri misi militer mengirim makanan dan personel ke Irak untuk mendukung pasukan koalisi yang dipimpin Amerika Serikat.
"Pemerintah Jepang memutuskan untuk mengakhiri misi pasukan pertahanan udara di Irak hingga akhir tahun ini," kata Menteri Luar Negeri Masahiko Komura hari ini.
Keputusan itu mengakhiri semua operasi militer Jepang di Irak. Jepang mengakhiri pengiriman tentara di darat tahun 2006.
"Setelah konsultasi dengan Irak, kami tiba pada kesimpulan bahwa situasi di Irak telah membaik secara bertahap dan kami telah mencapai tujuan kami secara bertahap," kata Komura tentang misi Jepang.
Namun Komura mengatakan pemerintahnya akan meneruskan misi kontroversial yang lain di Samudra Hindia, di mana pasukan Angkatan Laut memasok bahan bakar untuk pasukan yang dipimpin AS di Afghanistan.
Pihak oposisi Jepang, yang meraih keuntungan popularitas, menentang misi itu. Misi itu menerbangkan pesawat militer Jepang yang berbasis di Kuwait ke Irak atas nama pasukan koalisi yang dipimpinn AS dan PBB.
Komura mengatakan pemerintah memutuskan hal itu juga karena resolusi Badan Keamanan PBB 1790 yang memungkinkan pasukan asing tinggal di Irak, akan berakhir akhir Desember.
Perdana Menteri Irak Nuri al-Maliki mendukung penarikan pasukan tempur AS hingga akhir 2010, sama dengan tenggat waktu yang diajukan calon presiden Barack Obama.
AFP/Erwin Z