TEMPO.CO, Washington – Sekelompok anggota Kongres dari Partai Republik Amerika menyusun draf rancangan pekan ini untuk melarang perusahaan dan warga berinvestasi di perusahaan senjata asing yang terkait dengan militer Cina.
Ini merupakan langkah baru Amerika Serikat untuk meredam pendanaan untuk perusahaan berbasis di Cina.
Anggota DPR AS, Mike Gallagher, Jim Banks, dan Doug LaMalfa, berencana mengajukan draf legislasi ini.
Salah satu ketentuan dari legislasi ini adalah mewajibkan Menteri Keuangan Steve Mnuchin menyerahkan laporan ke Kongres berisi daftar perusahaan senjata asing.
Laporan termasuk mengenai kontrak besar, hubungan, dan dukungan dari militer Cina. Cina memiliki sejumlah BUMN senjata terkenal salah satunya Norinco.
Baca Juga:
Enam bulan setelah laporan itu diserahkan, semua perusahaan Amerika dan warga harus menjual kepemilikan saham dari perusahaan-perusahaan senjata asing itu.
Mereka akan dilarang untuk membuat investasi baru di perusahaan senjata terkait.
“Kongres juga meminta para pembayar pajak untuk membantu penguatan militer kita sehingga bisa berkompetisi dengan Cina,” kata Banks.
Menurut dia, saat ini sejumlah perusahaan investasi besar AS justru menggelontorkan dolar AS ke industri militer di Cina.
“Kita harus mengakhiri kondisi ini dan menghentikan dana dan kebangkitan pimpinan musuh global kita,” kata dia.
Seperti dilansir Channel News Asia, hubungan AS dan Cina terus memburuk belakangan ini dan mengarah ke Perang Dingin.
AS baru saja mencopot status khusus Hong Kong sebagai protes atas penerapan undang-undang keamanan negara buatan Beijing di wilayah semiotonomi itu.
AS dan Cina juga berkonflik terkait dukungan senjata canggih militer bagi Taiwan untuk memodernisasi kekuatan perang negara pulau itu, yang menghadapi ancaman Beijing.
AS dan Cina juga berkonflik mengenai wabah virus Corona atau Covid-19.
Presiden Amerika, Donald Trump, dan Menlu Mike Pompeo, menuding wabah virus Corona, yang menyebar di seluruh dunia berasal dari laboratorium di Kota Wuhan, Cina, yang merupakan episentrum awal.