TEMPO.CO, Beijing - Pemerintah Cina tidak gentar terkait eskalasi ketegangan dengan Amerika Serikat.
Namun, pejabat Cina mengatakan kerja sama ekonomi dan pemulihannya seharusnya menjadi prioritas bersama.
Hubungan bilateral Cina dan AS menjadi tegang setelah Washington menuding Beijing keliru dalam penanganan wabah virus Corona.
Pejabat kemenlu AS juga menyalahkan Cina atas pengangguran yang terjadi serta penutupan bisnis akibat pandemi itu.
“Cina tidak akan memulai masalah apapun. Tapi tidak akan lari dari masalah yang muncul,” kata Zhang Yesui, juru bicara parlemen Cina, kepada media seperti dilansir Reuters pada Jumat, 22 Mei 2020.
Zhang mengatakan ini menjelang dimulainya sidang parlemen tahunan di Cina pada Jumat.
Menurut dia, AS akan kehilangan banyak dan kerja sama adalah pendekatan yang bijak sana.
“Kerja sama antara Cina dan AS akan menguntungkan kedua pihak. Tapi konflik akan melukai satu sama lain,” kata Zhang. “Kerja sama adalah pilihan tepat satu-satunya.”
Presiden AS, Donald Trump, menuding Cina bersikap tidak transparan mengenai asal usul virus Corona, yang merebak sejak Desember 2020 di Kota Wuhan, Cina bagian tengah.
Menlu AS, Mike Pompeo, menuding ada cukup bukti untuk mengatakan virus Corona berasal dari laboratorium di Wuhan.
Dia meminta akses kepada pemerintah Cina untuk dimulainya proses investigasi soal ini.
Pemerintah Cina membantah virus Corona atau Covid-19 berasal dari laboratorium di Wuhan dan meminta bukti kepada AS.
Cina dan Amerika juga berkonflik mengenai kepemilikan Laut Cina Selatan, kedaulatan Taiwan, penanganan Xinjiang, perang dagang, dan Tibet.