TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan pada Rabu bahwa Iran akan mendukung tiap negara atau kelompok yang melawan Israel.
"Kami akan mendukung dan membantu negara atau kelompok mana pun di mana saja yang menentang dan melawan rezim Zionis, dan kami tidak ragu untuk mengatakan ini," kata Khamenei di akun Twitter resmi berbahasa Inggris-nya menjelang perayaan tahunan Hari Quds, dikutip dari Reuters, 21 Mei 2020.
Iran, musuh bebuyutan Israel di Timur Tengah, telah menjadi pendukung utama Presiden Bashar al Assad selama perang saudara Suriah bersama Rusia, dan mengirimkan penasihat militer serta material dan milisi Syiah regional.
Israel, yang memantau tetangganya Suriah secara intensif, telah melakukan ratusan serangan udara di Suriah yang menargetkan gerakan bersenjata dan pasukan oleh Iran dan gerilyawan Hizbullah Lebanon yang disponsori Teheran.
We will support and assist any nation or any group anywhere who opposes and fights the Zionist regime, and we do not hesitate to say this.#FlyTheFlag
— Khamenei.ir (@khamenei_ir) May 20, 2020
Secara terpisah, Khamenei mengatakan pada hari Rabu bahwa permusuhan Iran terhadap Israel tidak sama dengan permusuhan terhadap orang-orang Yahudi.
"Penghapusan pemerintah Israel tidak berarti penghapusan orang Yahudi. Kami tidak memiliki masalah dengan orang-orang Yahudi," kata Khamenei di akun Twitter resmi bahasa Farsi-nya.
"'Penghapusan Israel' berarti orang-orang Muslim, Kristen, dan Yahudi #Palestine memilih pemerintah mereka sendiri dan mendorong orang asing dan penjahat seperti (Perdana Menteri Israel Benjamin) Netanyahu," lanjut kicauan Khamenei.
Khamenei dijadwalkan untuk berpidato pada hari Jumat untuk memperingati Hari Quds (Yerusalem), hari yang didedikasikan Iran untuk mendukung perjuangan Palestina.
Merespons pernyataan Khamenei, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperingatkan Khamenei di Twitter.
"Ancaman Khamenei untuk melakukan 'Solusi Akhir' terhadap Israel mengingatkan rencana 'Solusi Akhir' Nazi untuk memusnahkan Rakyat Yahudi," tweet Netanyahu, dikutip dari Jerusalem Post. "Dia harus tahu bahwa rezim mana pun yang mengancam kehancuran Negara Israel menghadapi bahaya yang sama."
Tweet Netanyahu adalah tanggapan terhadap salah satu dari tweet Khamenei yang menampilkan poster berbunyi: "Palestina akan bebas. Solusi terakhir. Perlawanan adalah referendum."
Gambar tersebut menunjukkan Yerusalem yang ditaklukkan dengan foto-foto almarhum pemimpin Pasukan Garda Revolusi Iran Qassem Soleimani.
Sementara juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Abbas Mousavi mengatakan di televisi bahwa sanksi baru AS terhadap beberapa pejabat Iran sia-sia dan cuma berulang-ulang.
Amerika Serikat pada hari Rabu menjatuhkan sanksi pada beberapa pejabat otoritas Iran, termasuk menteri dalam negeri, menuduh mereka terlibat dalam kasus-kasus serius pelanggaran hak asasi manusia.
Departemen Keuangan AS mengatakan Menteri Dalam Negeri Abdolreza Rahmani-Fazli memberi perintah kepada Pasukan Penegakan Hukum (LEF) Iran untuk menggunakan kekuatan mematikan dalam menanggapi protes anti-pemerintah pada November, yang mengarah pada pembunuhan para pengunjuk rasa, termasuk setidaknya 23 anak di bawah umur.
Ayatollah Ali Khamenei mengecam kerusuhan itu sebagai "konspirasi yang sangat berbahaya" oleh musuh-musuh Iran.