Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Amerika Ancam Bekukan Dana WHO, Cina Siap Beri Bantuan

Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Christopher Black/WHO/Handout via REUTERS
Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Christopher Black/WHO/Handout via REUTERS
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pandemik virus corona yang terjadi di lebih dari 100 negara di dunia telah membuat Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO menjadi sorotan. Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengkritik WHO, sebaliknya Presiden Cina Xi Jinping tampak memberi dukungan dengan berjanji memberikan dana bantuan agar bisa digunakan WHO dalam menangani Covid-19.

Presiden Trump mencela atas sebuah upaya menutup-nutupi wabah ini oleh setidaknya satu negara anggota PBB. Trump juga menyebut hasil kerja WHO sangat menyedihkan dalam penanganan virus corona. Walhasil, Trump meyakinkan akan membuat sebuah keputusan soal pendanaan Amerika Serikat kepada lembaga PBB itu secepatnya.

“Amerika Serikat membayar mereka (WHO) US$ 450 juta per tahun (Rp 6,6 triliun). Sedangkan Cina membayar mereka US$ 38 juta per tahun (Rp 563 miliar). Mereka itu Cina-sentris yang akan membuatnya lebih bagus, namun mereka boneka Cina,” kata Trump di Gedung Putih.     

Petugas menggunakan masker saat melayani pengunjung yang memesan makanan di food court sebuah mall setelah meredanya pandemi virus corona atau COVID-19 di Beijing, Cina, 15 Mei 2020. REUTERS/Carlos Garcia Rawlins

Trump sebelumnya telah menangguhkan pendanaan Amerika Serikat ke WHO setelah menuding lembaga itu terlalu Cina-sentris. Pada saat yang sama, Trump juga mengkritik Beijing yang dianggap kurang transparan ketika virus corona masih ditahap-tahap awal.

Wabah virus corona menyebar pertama kali di Kota Wuhan Cina, pada Desember 2019. Situs reuters.com menulis, sampai Mei 2020, diperkirakan ada lebih dari 4,71 juta orang terinfeksi virus corona dan 312.826 pasien virus corona meninggal.

Menteri Kesehatan Amerika Serikat Alex Azar tidak menyebut Cina secara langsung, namun jelas Washington menilai WHO ikut bertanggung jawab.

“Kita harus jujur untuk satu alasan utama atas wabah ini menyebar di luar kendali. Ada sebuah kegagalan oleh organisasi ini untuk memberikan informasi yang dibutuhkan dunia, kegagalan yang merugikan banyak korban jiwa,” kata Azar.

Membalas tuduhan Amerika Serikat, Menteri Kesehatan Cina, Ma Xiaowei, mengatakan Beijing sudah bersifat terbuka dalam mengumumkan wabah ini dan membagikan informasi gen virus ini. Ma pun mendesak negara-negara di dunia agar menentang rumor, stigmatisasi dan diskriminasi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika Amerika Serikat mempertimbangkan kembali pendanaannya pada WHO, Presiden Xi berjanji menggelontorkan dana lebih dari US$ 2 miliar atau Rp 29 triliun agar bisa digunakan WHO dalam menghadapi Covid-19, khususnya di negara-negara berkembang. Uang itu akan diserahkan secara bertahap dalam tempo dua tahun.

Jumlah uang bantuan Beijing persis dengan anggaran pengeluaran tahunan WHO tahun lalu. Uang bantuan itu, bisa juga untuk mengkompensasi dana dari Amerika Serikat yang dibekukan oleh Trump.

Tak mau dipojokkan, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan lembaga pimpinannya sudah memberi peringatan sejak awal soal bahaya virus corona, bahkan mengingatkannya berulang-ulang. Ketika WHO mengumumkan darurat global pada 30 Januari 2020, ada kurang dari 100 kasus virus corona di luar Cina dan saat itu belum ada kematian akibat virus ini.

WHO menggunakan sistem pendanaan yang sama dengan badan-badan PBB lainnya. Diantaranya kontribusi (uang) dari negara-negara anggota yang ditentukan oleh tingkat pendapatan dan populasi.

WHO bebas menggunakan uang diterima lembaga itu. Artinya, bisa digunakan untuk program atau aktivitas apapun dari lembaga tersebut. Namun ada dana sukarela yang diberikan kepada WHO, yang penggunaannya untuk tujuan spesifik dan hanya boleh digunakan pada program khusus atau aktivitas yang diputuskan oleh si negara pendonor.

Keputusan Presiden Trump baru-baru ini yang akan membekukan sementara pendanaannya ke WHO di tengah pandemik virus corona, memancing kontroversi. Amerika Serikat adalah salah satu negara pendonor terbesar WHO, yang berkonstribusi hampir US$ 90 juta atau Rp 1,3 triliun atau 16 persen dari total anggaran pengeluaran lembaga itu pada 2018 – 2019.

  

reuters.com | theconversation.com

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Panas dengan China, AS dan Taiwan Teken Kesepakatan Pertama di Bawah Inisiatif Baru

1 jam lalu

ilustrasi bendera Amerika Serikat dan Taiwan. Sumber: Brookings Institution/Reuters
Panas dengan China, AS dan Taiwan Teken Kesepakatan Pertama di Bawah Inisiatif Baru

Taiwan dan Amerika Serikat menandatangani kesepakatan pertama di bawah kerangka pembicaraan perdagangan baru pada Kamis


Afrika Selatan Pertimbangkan Opsi Penangkapan Vladimir Putin

3 jam lalu

Pemimpin BRICS dan Amerika Selatan di KTT BRICS di Istana Itamaraty, Brasilia, Brasil, 16 Juli 2014. (depan ke belakang dari kiri) (Rusia) Vladimir Putin, (PM India) Narendra Modi, (Brasil) Dilma Rousseff dan (China) Xi Jinping, (Guyana) Donald Ramotar, (Kolombia) Juan Manuel Santos dan (Chile) Michelle Bachelet. (AP/Eraldo Peres)
Afrika Selatan Pertimbangkan Opsi Penangkapan Vladimir Putin

Afrika Selatan sedang mempertimbangkan pilihannya atas surat perintah penangkapan Mahkamah Kriminal Internasional (ICC) untuk Presiden Rusia Vladimir Putin jika ia menerima undangan ke pertemuan puncak BRICS.


Hadapi Masalah Keamanan, Xi Jinping Kebut Modernisasi Sistem Keamanan Nasional Cina

6 jam lalu

Presiden Cina Xi Jinping berbicara di meja bundar selama KTT Cina-Asia Tengah di Xi'an, provinsi Shaanxi, Tiongkok, 19 Mei 2023. MARK CRISTINO/Pool via REUTERS
Hadapi Masalah Keamanan, Xi Jinping Kebut Modernisasi Sistem Keamanan Nasional Cina

Xi Jinping mengakui bahwa Cina sedang menghadapi masalah keamanan. Ia lantas ingin mempercepat modernisasi sistem keamanan nasional Cina.


Buruh Amazon di Seattle Mogok Kerja, Protes Iklim hingga Kebijakan Kantor

7 jam lalu

Pekerja Amazon berpartisipasi dalam pemogokan di Markas Besar Amazon pada hari Rabu. Matt Mills Mcknight/Reuters
Buruh Amazon di Seattle Mogok Kerja, Protes Iklim hingga Kebijakan Kantor

Sejumlah karyawan Amazon.com Inc melakukan pemogokan di Seattle, Amerika Serikat, untuk memprotes komitmen iklim dan beberapa kebijakan.


RUU Plafon Utang Amerika Serikat Lolos di DPR, Demokrat dan Republik Satu Suara

8 jam lalu

Ketua DPR AS Kevin McCarthy menjelang pemungutan suara yang diharapkan di DPR AS mengenai RUU yang menaikkan plafon utang pemerintah federal sebesar $31,4 triliun, di Washington, AS, 31 Mei 2023. REUTERS/Julia Nikhinson
RUU Plafon Utang Amerika Serikat Lolos di DPR, Demokrat dan Republik Satu Suara

Dewan Perwakilan Rakyat Amerika Serikat meloloskan undang-undang untuk menangguhkan plafon utang senilai US$31,4 triliun, dengan dukungan mayoritas dari Demokrat dan Republik.


Debt Ceiling Ancam Kebangkrutan Pemerintah Amerika Serikat, Apakah Itu?

11 jam lalu

Ilustrasi mata uang dolar AS. ANTARA/Andika Wahyu
Debt Ceiling Ancam Kebangkrutan Pemerintah Amerika Serikat, Apakah Itu?

Debt ceiling atau plafon utang merupakan jumlah maksimum utang yang bisa dipinjam pemerintahan Joe Biden melalui penerbitan obligasi. AS bangkrut?


Mantan Polisi NYPD Diadili, Dituduh Jadi Agen Ilegal Ekstradisi Buron Pemerintah China

12 jam lalu

Michael McMahon, pensiunan sersan NYPD yang bekerja sebagai penyelidik swasta, tiba untuk memulai persidangannya atas tuduhan terkait dengan kampanye repatriasi global oleh penegak hukum China yang dikenal sebagai 'Operasi Fox Hunt', di pengadilan federal Brooklyn di Brooklyn, New York, AS, 31 Mei 2023. REUTERS/Brendan McDermid
Mantan Polisi NYPD Diadili, Dituduh Jadi Agen Ilegal Ekstradisi Buron Pemerintah China

Pensiunan polisi New York diadili dengan dakwaan menjadi agen ilegal Pemerintah China karena mengintimidasi seorang buronan China yang berbasis di AS.


Studi Ungkap Warga Amerika Serikat Terseok-seok Hadapi Kenaikan Harga Sembako

13 jam lalu

ilustrasi supermarket (pixabay.com)
Studi Ungkap Warga Amerika Serikat Terseok-seok Hadapi Kenaikan Harga Sembako

Studi yang dipublikasi oleh Propel mengungkap akan ada lebih banyak keluarga di Amerika yang mengalami kelaparan menyusul naiknya harga sembako


Daftar 15 Negara Ekspor Pasir Laut Terbanyak di Dunia, Amerika Serikat Tertinggi, Ada Malaysia dan Vietnam

13 jam lalu

Ilustrasi pengerukan pasir laut. Shutterstock
Daftar 15 Negara Ekspor Pasir Laut Terbanyak di Dunia, Amerika Serikat Tertinggi, Ada Malaysia dan Vietnam

Ekspor pasir laut dari semua negara mencapai US$1,71 miliar pada 2021. Berikut 15 negara pengekspor


AS Dihantui Wabah Narkoba Tranq, Bikin Penggunanya Seperti Zombie

13 jam lalu

Suasana tempat tinggal para tunawisma yang berada di hutan San Jose, California (18/3). San Jose merupakan 10 kota terbesar di Amerika Serikat yang berada di lembah Silikon. AP/Marcio Jose Sanchez
AS Dihantui Wabah Narkoba Tranq, Bikin Penggunanya Seperti Zombie

Penggunaan obat Xylazine, atau tranq meningkat di Philadelphia, Amerika Serikat. Gedung Putih menyatakan sebagai ancaman nasional.