TEMPO.CO, Jakarta - Penduduk desa sekitar lokasi kebocoran gas kimia di India membawa jasad keluarga mereka saat berunjuk rasa kemarin menuntut penutupan pabrik yang mengalami kebocoran gas.
Jumlah pengunjuk rasa yang mencapai 300 orang membawa jasad korban kebocoran gas ke lokasi pabrik yang menjadi sumber dari kebocoran gas kimia pada Sabtu dini hari.
Baca Juga:
Para pengunjuk rasa sambil menangis meneriakkan tuntutan keadilan bagi keluarga mereka yang tewas.
Sebanyak 12 orang tewas dalam kebocoran gas pada Sabtu dini hari lalu. Tiga orang di antaranya anak-anak.
Puluhan korban lainnya masih dirawat di rumah sakit. Sekitar 5 ribu orang dievakuasi dari desa-desa yang berdekatan dengan sumber kebocoran gas pabrik kimia milik perusahaan Korea Selatan, LG Chem di wilayah Visakhapatnam, negara bagian Andhra Pradesh.
Polisi setempat melaporkan pabrik kimia polystyrene tidak beroperasi karena India dalam status lockdown akibat wabah corona. Diduga kebocoran gas terjadi dari tanker yang ditinggalkan dalam kondisi kepanasan.
Peristiwa kebocoran gas di Visakhapatnam membuat kenangan pahit India kembali muncul ketika gas kimia di Bhopal mengalami kebocoran dan menewaskan sedikitnya 3,500 orang pada tahun 1984.