TEMPO.CO, MICHIGAN - Pandemik virus corona di Amerika Serikat telah menyebabkan aktivitas belajar-mengajar di kampus dan ibadah di gereja menjadi serba virtual. Negeri Abang Sam itu memberlakukan karantina wilayah sejak pertengahan Maret 2020.
Fredrika Anggelina, 32 tahun, sudah hampir dua bulan terakhir mengikuti ibadah virtual bersama gereja First Love Church di di Grand Rapids, Michigan, Amerika Serikat. Ibadah dilakukan secara daring melalui video telekonferesi Zoom setiap Minggu siang.
First Love Church adalah gereja berbasis di Ghana dan kini memiliki cabang di banyak negara bagian di Amerika Serikat.
“Ibadah fisik di gereja jauh lebih enak. Soalnya bisa ketemu orang dan lebih khusyu. Saya kangen mengobrol dengan sesama jemaah yang lain usai ibadah,” kata Fredrika kepada Tempo, Minggu, 26 April 2020.
Sebelum ibadah diselenggarakan, Fredrika mendapat tautan Zoom dari pastor yang dikirim lewat WhatsApp. Dalam setiap ibadah, sekitar 40 orang hadir dalam ibadah virtual ini. Pastor juga kerap menyarakan fitur video di Zoom diaktifkan agar ia bisa melihat eskpresi Jemaah.
Pastor di gereja daring First Love Church, menurut Fredrika, sering menyisipkan firman dan doa yang berhubungan dengan wabah corona. Pada Minggu ini misalnya, pastor mendoakan seluruh jemaah agar mendekatkan diri kepada Tuhan di tengah wabah corona.
Di Michigan, kasus positif virus corona telah mencapai lebih dari 36 ribu kasus. Dari jumlah itu, sekitar 3 ribu orang meninggal.
Sekolah, universitas, dan perkantoran di seluruh Michigan telah menerapkan sistem daring sejak 11 Maret 2020. Gubernur Negara Bagian Michigan, Gretchen Whitmer, mengumumkan karantina wilayah dan perintah stay-at-home diperpanjang hingga 15 Mei.