TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, memperingatkan pemimpin-pemimpin negara untuk tidak terburu-buru mengangkat lockdown virus Corona (COVID-19). Kalaupun akan tetap mengangkatnya, maka harus dilakukan secara bertahap.
"Jika pembatasan sosial yang ada mendadak jadi terlalu ringan, dikhawatirkan akan terjadi peningkatan wabah lagi," sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 21 April 2020.
Menurut Direktur WHO untuk wilayah Pasifik Barat, Takeshi Kasai, lockdown yang tengah berjalan terbukti efektif menekan pandemi virus Corona. Oleh karenanya, ia berharap warga bisa paham dan sabar perihal pembatasan yang terjadi. Ia berkata, lockdown boleh saja diangkat, namun harus bertahap agar pengendalian terhadap pandemi virus Corona tetap berjalan.
"Hingga vaksin ditemukan nantinya, bertahan dan beradaptasi dengan situasi lockdown ini harus dianggap sebagai hal normal yang baru, ujar Kasai menegaskan.
Sebagaimana diketahui, beberapa hari terakhir, pengangkatan lockdown menjadi hal yang ramai diperbincangkan berbagai negara. Di Eropa, negara-negaranya mulai mempertimbangkan untuk meringankan lockdown virus Corona agar kegiatan ekonomi bisa berjalan kembali.
Sementara itu, di Amerika, unjuk rasa di berbagai negara bagian terjadi karena warganya meminta lockdown segera diangkat. Gubernur negara bagian berjanji bahwa lockdown akan diangkat ketika waktunya tepat. Namun, saat ini, mereka merasa situasi pandemi virus Corona belum sepenuhnya terkendali.
Sebagai catatan, hingga berita ini ditulis, ada 2.481.866 kasus virus Corona (COVID-19) di seluruh dunia. Selain itu, ada 170.455 korban yang meninggal serta 651.542 yang sembuh.
ISTMAN MP | REUTERS