Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tingkatkan Diplomasi, Vietnam Gencar Kirim Masker Virus Corona

image-gnews
Seorang petugas kesehatan bersiap menyemprotkan disinfektan di dalam pesawat Vietnam Airlines untuk melindungi dari wabah Virus Corona di bandara Noi Bai di Hanoi, Vietnam, 21 Februari 2020. REUTERS/Kham
Seorang petugas kesehatan bersiap menyemprotkan disinfektan di dalam pesawat Vietnam Airlines untuk melindungi dari wabah Virus Corona di bandara Noi Bai di Hanoi, Vietnam, 21 Februari 2020. REUTERS/Kham
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Vietnam mulai menyaingi dominasi Cina untuk membantu menyumbang pasokan medis ke Eropa dan Asia Tenggara selama krisis virus Corona.

Ketika Cina sudah melewati puncak krisis wabah, Beijing ingin meningkatkan kepercayaannya sebagai kekuatan yang bertanggung jawab dengan berbagi keahlian dan menyumbangkan masker atau alat pelindung diri lainnya ke negara-negara yang terdampak virus.

Vietnam, meskipun kekurangan sumber daya dibandingkan dengan tetangganya tersebut, telah menyumbangkan 550.000 masker ke Prancis, Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris. Vietnam juga menyumbangkan 390.000 masker ke negara tetangga Kamboja dan 340.000 ke Laos, dikutip dari Reuters, 10 April 2020.

Vietnam juga memanfaatkan pembelian 450.000 jas hazmat DuPont buatan pemerintah AS dengan mempercepat pengiriman peralatan pelindung, dan menggunakan media pemerintah untuk menyebarluaskan donasi Vietnam ke negara lain.

Presiden AS Donald Trump berterima kasih kepada Vietnam pada hari Kamis untuk pengiriman bantuan tersebut.

Dibantu oleh karantina massal dan pelacakan kontak pasien yang agresif, kementerian kesehatan Vietnam telah mencatat 255 kasus virus Corona tanpa kematian.

Vu Duc Dam, wakil perdana menteri yang telah dipuji secara luas atas perannya dalam memimpin kampanye melawan virus Corona, mengatakan pada hari Senin bahwa wabah virus Corona di bawah kendali.

Keesokan harinya, media pemerintah menunjukkan foto-foto duta besar Eropa yang menerima kotak-kotak masker dari kementerian luar negeri Vietnam dalam sebuah upacara yang menunjukkan sumbangan tersebut.

"Vietnam tampaknya telah memperoleh kepercayaan diri dengan mengelola untuk berhasil menangani virus Corona," kata Carl Thayer, seorang pakar diplomasi Vietnam di Australian Defence Force Academy di Canberra.

"Sementara Vietnam bersiap menghadapi gelombang kedua virus itu, Vietnam juga mulai melihat ke depan untuk kebangkitan kembali kegiatan ekonomi," kata Thayer.

Wakil Menteri Luar Negeri Vietnam To Anh Dung menyerahkan sekotak masker pelindung kepada Duta Besar Italia untuk Vietnam Antonio Alessandro selama upacara serah terima saat Vietnam menyumbangkan pasokan medis ke Prancis, Jerman, Italia, Spanyol dan Inggris, di tengah penyakit virus Corona global (COVID-19), di Hanoi, Vietnam 7 April 2020. [Lam Khanh / VNA via REUTERS]

Tujuan sumbangan adalah untuk Kesepakatan Perdagangan Bebas UE-Vietnam (EVFTA) yang sangat dinanti-nantikan, kata Thayer, yang akan diratifikasi oleh Majelis Nasional Vietnam pada akhir bulan ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekarang ada 40 perusahaan yang memproduksi 7 juta masker kain sehari di Vietnam, kata pemerintah, pada Kamis. Tambahan 5,72 juta masker bedah dapat diproduksi setiap hari.

Vietnam bukan satu-satunya negara yang ingin menunjukkan bahwa ia dapat menawarkan dukungannya kepada dunia.

Taiwan menyumbang 16 juta masker, sebagian besar ke Eropa dan Amerika Serikat, yang akan menaikkan panggung diplomasi Taiwan di tingkat dunia.

Pemerintah Taiwan, yang seperti Vietnam telah berhasil menjaga jumlah kasus virus Corona tetap rendah dan dengan hanya lima kematian, belum menarik hubungan langsung antara diplomasi virusnya dan Cina. Tetapi Taiwan hendak menunjukkan bagaimana mereka dapat membantu karena mereka bisa menghasilkan lebih dari 13 juta masker sehari.

Korea Selatan juga mendapat perhatian karena kampanyenya melawan virus dan pada hari Kamis Korea Selatan mengadakan presentasi online yang menguraikan langkah-langkah pengendalian virus Corona kepada sekitar 400 pejabat kesehatan dan pakar dari 13 negara, termasuk Amerika Serikat, Meksiko, dan Italia.

"Kami telah mendapatkan permintaan dari banyak negara agar kami berbagi pengetahuan kami," kata seorang pejabat kementerian luar negeri Korea Selatan.

Vietnam juga tidak secara eksplisit membandingkan diplomasi virusnya dengan Cina, tetapi dengan cepat mengirim pasokan ke sekutu lama Laos dan Kamboja, di mana pengaruhnya berkurang dalam beberapa tahun terakhir ketika pengaruh Cina melonjak.

Meskipun Vietnam membutuhkan peralatan serupa dalam upayanya sendiri melawan virus, Vietnam telah memberikan donasi kepada negara tetangga dengan komunitas besar Vietnam berdasarkan persahabatan dan hubungan tradisional, kata juru bicara kementerian luar negeri Le Thi Thu Hang.

Vietnam juga bisa mendorong kualitas pasokan medisnya mengingat banyaknya peralatan medis Cina yang rusak, kata Thayer.

Perusahaan terdaftar terbesar Vietnam, Vingroup, mengatakan minggu lalu akan mulai memproduksi hingga 55.000 ventilator sebulan, termasuk untuk pasar luar negeri, alat medis yang sangat penting untuk merawat pasien virus Corona kritis.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

15 jam lalu

Seorang warga mengibarkan bendera setelah pemerintah Vietnam membuka karantina setelah meredam pandemi virus corona atau COVID-19 di desa Dong Cuu, Vietnam, 14 Mei 2020. Pemerintah Vietnam secara resmi melaporkan 270 kasus dengan nol kematian. REUTERS/Kham
Vietnam Penjarakan Konglomerat Lagi, Pengusaha Minuman Terjerat Penipuan Rp 648 M

Vietnam kembali melakukan tindakan keras dalam pemberantasan korupsi dengan memenjarakan konglomerat minuman ringan.


Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

18 jam lalu

Huawei Nova 12. gsmarena.com
Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC


Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

20 jam lalu

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Menteri Luar Negeri Cina Wang Yi di Departemen Luar Negeri di Washington, AS, 26 Oktober 2023. REUTERS/Sarah Silbiger
Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.


Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

1 hari lalu

Menko Marves Luhut Pandjaitan mengunggah sejumlah foto ketika bersama Menlu Cina Wang Yi sebelum memulai Dialog Tingkat Tinggi dan Mekanisme Kerja Sama Keempat Indonesia-China (HDCM) di Labuan Bajo, Sabtu, 20 April 2024. Instagram
Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.


Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Suasana mudik lebaran di Stasiun Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Halim, Jakarta, Sabtu, 6 April 2024. Kereta cepat Whoosh untuk pertama kalinya bakal melayani penumpang mudik lebaran. TEMPO/Martin Yogi Pardamean
Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.


Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

1 hari lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN


Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

1 hari lalu

Cuplikan video padi di gurun Dubai, yang dikembangkan CIna,  7 April 2024 (Asia Hot Topics)
Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.


Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Rute Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Bakal Diubah
Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.


Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Sejumlah buruh tani menanam benih padi. TEMPO/Budi Purwanto
Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.


Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina akan garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya.
Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.