Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Vietnam Sukses Lawan Virus Corona dengan Sumber Daya Terbatas

image-gnews
Alun-alun Dong Kinh Nghia Thuc terlihat hampir kosong selama wabah penyakit virus Corona (COVID-19) di Hanoi, Vietnam, 27 Maret 2020. [REUTERS / Kham]
Alun-alun Dong Kinh Nghia Thuc terlihat hampir kosong selama wabah penyakit virus Corona (COVID-19) di Hanoi, Vietnam, 27 Maret 2020. [REUTERS / Kham]
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Vietnam menjadi sorotan ketika mereka mampu menangani wabah virus Corona dengan sumber daya terbatas jika dibandingkan dengan negara-negara Asia lain yang lebih kaya, bahkan negara-negara Barat dan AS.

Vietnam telah meningkatkan upayanya untuk memerangi virus Corona karena jumlah kasus baru yang dikonfirmasi telah meningkat secara stabil sejak beberapa minggu terakhir.

Dan tidak seperti beberapa negara lain yang bersaing dengan pandemi global, beberapa kasus baru yang diimpor telah dibawa kembali oleh pengunjung asing dan Vietnam yang dipulangkan, menurut The Diplomat pada laporan 27 Maret 2020.

Hingga 6 April 2020, menurut data John Hopkins University, kasus virus Corona terkonfirmasi di Vietnam adalah 241, dengan 90 pasien sembuh. Sementara kematian akibat virus Corona di Vietnam adalah nol.

Pertanyaan yang muncul adalah bagaimana suatu negara dengan sumber daya terbatas, mampu menghadapi pandemi global yang telah menyebabkan sistem kesehatan negara-negara maju kewalahan?

Seorang petugas kesehatan bersiap menyemprotkan disinfektan di dalam pesawat Vietnam Airlines untuk melindungi dari wabah Virus Corona di bandara Noi Bai di Hanoi, Vietnam, 21 Februari 2020. REUTERS/Kham

World Economic Forum mencatat, pada 1 Februari Vietnam memulai serangkaian inisiatif untuk mengatasi penyebaran COVID-19. Vietnam menangguhkan semua penerbangan ke dan dari Cina. Mereka juga memutuskan untuk menutup sekolah-sekolah setelah liburan Tahun Baru lunar atau Tet. Dua minggu kemudian, karantina 21 hari diberlakukan di provinsi Vinh Phuc, utara Hanoi. Keputusan itu dipicu oleh kekhawatiran akan status kesehatan pekerja migran yang kembali dari Wuhan, Cina, tempat virus itu berasal.

Upaya pro-aktif Vietnam datang setelah dua dekade di mana negara itu telah mengalami peningkatan besar dalam kualitas hidup. Antara 2002 dan 2018, transformasi ekonomi membantu mengangkat lebih dari 45 juta warga Vietnam keluar dari kemiskinan. Produk domestik bruto (PDB) per kapita meningkat lebih dari dua kali lipat, menjadi lebih dari US$ 2.500 (Rp 41 juta) pada tahun 2018, ketika negara itu melihat pertumbuhan PDB riil sebesar 7,1%. Kesehatan bangsa telah meningkat, juga harapan hidup meningkat dari 71 tahun pada 1990 menjadi 76 tahun pada 2015.

Sistem perawatan kesehatan negara juga membaik meski masih memiliki banyak kekurangan untuk dicakup misalnya krisis tenaga medis. Ada sekitar delapan dokter untuk setiap 10.000 orang di Vietnam. Italia dan Spanyol sama-sama memiliki 41 dokter per 10.000 orang, AS 26 orang, dan Cina 18 orang.

Selain karantina wajib 14 hari untuk siapa pun yang tiba di Vietnam dan pembatalan semua penerbangan asing, Vietnam juga telah mengisolasi orang yang terinfeksi dan kemudian mulai melacak siapa pun mereka mungkin telah melakukan kontak dengan mereka.

"Tetangga tahu jika Anda berasal dari negara asing," kata Truong Huu Khanh, kepala departemen penyakit menular di rumah sakit anak Kota Ho Chi Minh. "Jika orang yang terinfeksi ada di daerah itu, mereka akan melaporkan ini."

Wisatawan mengenakan masker pelindung saat mengunjungi danau Hoan Kiem di Hanoi, Vietnam 31 Januari 2020. [REUTERS / Kham]

Sebagai negara partai tunggal, dengan anggota militer dan keamanan yang besar dan terorganisir dengan baik, Vietnam telah mampu membuat keputusan dengan cepat dan segera menetapkannya. Ada juga budaya pengawasan yang kuat, dengan orang-orang diharapkan memberi tahu tetangga mereka jika mereka curiga ada yang salah. Siapa pun yang ditemukan berbagi berita palsu dan informasi yang salah tentang virus Corona berisiko didatangi polisi, dan sekitar 800 orang telah didenda sejauh ini.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ketika sebagian besar warga negara Vietnam yang berusia 96 juta sedang merayakan liburan tahun baru Tet, Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc menghadiri pertemuan pemerintah yang menyatakan perang terhadap virus Corona.

Penyakit COVID-19 mengamuk di perbatasan Vietnam-Cina dan Phuc memperingatkan akan segera mencapai Vietnam. "Memerangi epidemi adalah melawan musuh," katanya pada akhir Januari.

Sejak saat itu Vietnam telah membuktikan model dalam penanggulangan penyakit di negara dengan sumber daya terbatas tetapi dengan tegas dan pasti.

Alih-alih memulai pengujian massal, yang telah menjadi inti dari strategi Korea Selatan yang lebih memiliki sumber daya untuk penanganan wabah, Vietnam lebih berfokus pada mengisolasi orang yang terinfeksi dan melacak kontak kedua dan ketiga pasien.

"Pengujian massal itu baik, tetapi itu tergantung pada sumber daya masing-masing negara," kata Tran Dac Phu, seorang pejabat kesehatan senior di Pusat Operasi Darurat Vietnam, yang setara dengan Pusat Pengendalian Penyakit AS, seperti dilaporkan The Financial Times.

"Yang penting adalah, Anda perlu tahu jumlah orang yang mungkin telah kontak dengan penyakit ini, atau kembali dari daerah pandemi, kemudian melakukan tes pada orang-orang ini."

Selain melacak kontak orang-orang yang terinfeksi secara agresif, langkah-langkah kepemimpinan komunis juga termasuk karantina paksa dan wajib militer mahasiswa kedokteran, pensiunan dokter dan perawat untuk bergabung dalam pertarungan melawan COVID-19.

"Vietnam adalah masyarakat mobilisasi," kata Carl Thayer, profesor emeritus di Universitas New South Wales, Canberra, kepada FT. "Ini adalah negara satu partai; mereka memiliki pasukan keamanan publik yang besar, militer dan partai itu sendiri; dan itu adalah pemerintah yang pandai merespons bencana alam."

Seperti di tempat lain di Asia Tenggara dengan pengujian terbatas, jumlah sebenarnya kasus mungkin jauh lebih tinggi daripada yang dilaporkan. Namun respons Vietnam masih mengesankan. Pada 13 Februari, Vietnam menjadi negara pertama setelah Cina menutup daerah permukiman yang besar. Vietnam memberlakukan karantina 21 hari di bagian provinsi Vinh Phuc, utara Hanoi, tempat lebih dari 10.000 orang tinggal, setelah kasus dilacak kembali ke pekerja yang kembali dari Wuhan.

Pada saat tetangganya, Thailand, sedang dikritik karena tanggapannya yang serampangan terhadap virus Corona, atau Myanmar yang dikritik karena tidak transparan dan mengklaim bebas dari penyakit itu sampai melaporkan dua kasus pertamanya pada Maret, tanggapan Vietnam dipuji oleh para pejabat kesehatan. Kidong Park, perwakilan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) di Hanoi, memuji Vietnam karena "proaktif dan konsistensi dengan seluruh respons".

Namun, keberhasilan Vietnam dalam mengendalikan virus Corona sebagian tergantung pada mobilisasi personel medis dan militer, pengawasan dan intrusi, dan pada jaringan informan negara, langkah-langkah yang mungkin terbukti sulit bagi AS atau negara-negara Eropa untuk menanganinya.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

9 jam lalu

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat wawancara dengan Tempo di kantor Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Jumat, 21 Oktober 2022. TEMPO/Tony Hartawan
Retno Marsudi Hadiri ASEAN Future Forum di Vietnam

Retno Marsudi di antaranya menghadiri ASEAN Future Forum di Vietnam sebagai platform tukar pandangan dan ide mengenai masa depan ASEAN


Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

2 hari lalu

Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

Ministry of Marine Affairs and Fisheries has allowed the resumption of lobster larvae exports. The cultivation must be in Vietnam.


Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

2 hari lalu

Gambar mikroskop elektron pemindaian ini menunjukkan SARS-CoV-2 (obyek bulat biru), juga dikenal sebagai novel coronavirus, virus yang menyebabkan Covid-19, muncul dari permukaan sel yang dikultur di laboratorium yang diisolasi dari pasien di AS. [NIAID-RML / Handout melalui REUTERS]
Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.


Demi Lobster Kawan Vietnam

3 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.


Piala Asia U-23 2024: Kunci Kemenangan Timnas U-23 Vietnam atas Kuwait 3-1

6 hari lalu

Logo Piala Asia U-23. Istimewa
Piala Asia U-23 2024: Kunci Kemenangan Timnas U-23 Vietnam atas Kuwait 3-1

Timnas U-23 Vietnam berhasil menuai poin penuh pada laga perdana di Grup D Piala Asia U-23 2024.


Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

6 hari lalu

Guru Besar Pulmonologi di FKUI Tjandra Yoga Aditama, yang juga Eks Direktur Penyakit Menular WHO Asia Tenggara. dok pribadi
Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa


KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

6 hari lalu

Bupati Muna (nonaktif), Muhammad Rusman Emba, menjalani pemeriksaan lanjutan, di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 19 Januari 2024. Muhammad Rusman, diperiksa sebagai tersangka dalam pengembangan penyidikan perkara dugaan tindak pidana korupsi pemberian hadiah atau janji terkait pengajuan Dana Pemulihan Ekonomi Nasional daerah Kabupaten Muna Tahun 2021 - 2022 di Kementerian Dalam Negeri. TEMPO/Imam Sukamto
KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.


Bos Apple Tim Cook Bertemu Jokowi Jadi Perhatian Media Internasional

6 hari lalu

Bos Apple Tim Cook bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta, 17 April 2024. Foto: BPMI Setpres/Kris
Bos Apple Tim Cook Bertemu Jokowi Jadi Perhatian Media Internasional

Sejumlah media internasional memberi perhatian pada pertemuan Presiden Jokowi dengan bos Apple Tim Cook di Istana Merdeka Jakarta.


Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

8 hari lalu

Truong My Lan. Istimewa
Perempuan Tajir Vietnam Truong My Lan Divonis Hukuman Mati, Apa Kesalahannya? Ini Profilnya

Truong My Lan, taipan real estate dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan di Vietnam. Apa yang diperbuatnya? Berikut profilnya.


Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

12 hari lalu

Ilustrasi kemacetan arus mudik / balik. TEMPO/Prima Mulia
Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.