Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Menteri Keuangan Eropa Gagal Mufakat Soal Dana Bantuan Corona

image-gnews
Seorang pria berjalan melewati rak-rak kosong di sebuah supermarket, di tengah kekhawatiran terhadap wabah virus corona, di kota Basque Guernica, Spanyol, Jumat, 13 Maret 2020. Sejumlah bahan pangan juga diborong konsumen dari sejumlah supermarket di Eropa. REUTERS/Vincent West
Seorang pria berjalan melewati rak-rak kosong di sebuah supermarket, di tengah kekhawatiran terhadap wabah virus corona, di kota Basque Guernica, Spanyol, Jumat, 13 Maret 2020. Sejumlah bahan pangan juga diborong konsumen dari sejumlah supermarket di Eropa. REUTERS/Vincent West
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri keuangan dari negara-negara Uni Eropa gagal mencapai kata sepakat terkait skema bantuan ekonomi untuk negara terdampak virus Corona. Walhasil, keputusan yang seharusnya diambil kemarin ditunda hingga hari Kamis.

"Setelah berdiskusi selama 16 jam, kami sebenarnya hampir mencapai kata sepakat. Namun, ternyata masih ada yang harus dibahas," ujar Ketua Eurogroup, Mario Centeno, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Rabu, 8 April 2020.

Dalam rapat yang berlangsung sejak pukul 14.30 waktu setempat tersebut, para menteri keuangan negara Eropa membahas berbagai skema bantuan. Salah satunya adalah skema surat utang khusus atau dikenal juga sebagai "Coronabonds". Nilai bantuan yang diharapkan adalah 500 miliar Euro.

Pada awalnya, rapat berjalan lancar. Namun, di tengah jalan, rapat menemui jalan buntu ketika negara-negara Eropa Selatan meminta mutualisasi terkait pelunasan utang. Mutualisasi bisa dipahami sebagai skema di mana semua utang (sovereign debt) akan ditanggung bersama oleh negara-negara Eropa.

Italia merupakan salah satu negara yang meminta mutualisasi dipertimbangkan. Namun, negara-negara Eropa Utara seperti Belanda menolak keras opsi tersebut karena khawatir dimanfaatkan oleh negara-negara Eropa Selatan.

"Italia meminta mutualisasi dipertimbangkan sebagai salah satu mekanisme pelunasan utang di kemudian hari. Namun, Belanda enggan menyanggupinya," ujar salah satu pejabat negara yang terlibat dalam rapat itu.

Ketika rapat berakhir, sekitar pukul 04.00 tadi, Belanda menjadi satu-satunya negara yang enggan mendukung mutualisasi. Karena keputusan Eurogroup harus disepakati bersama, maka pengambilan keputusan akhirnya ditunda.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menteri Keuangan Jerman, Olaf Scholz, mengaku bisa memahami keengganan Belanda mensupport negara-negara Eropa Selatan. Namun, menurut Scholz, negara-negara Eropa perlu mengesampingkan perbedaan-perbedaan tersebut dan bersatu karena dunia dalam kondisi krisis akibat virus Corona (COVID-19).

"Oleh karenanya, saya, bersama Bruno Le Maire (Menteri Keuangan Prancis), mendorong negara-negara Eropa untuk mau berkompromi dan tidak mempersulit penyelesaian masalah ekonomi yang ada," ujar Scholz.

Mutualisasi uutang memang kerap memicu perdabatan antara negara-negara Eropa di selatan dan di utara. Hal itu dipisu krisis Euro yang terjadi kurang lebih satu dekade yang lalu.

Adapun terkait virus Corona, Spanyol dan Italia menjadi negara yang paling terdampak di Eropa. Italia, misalnya, tercatat memiliki 135.686 kasus dan 17.217 korban meninggal. Sementara itu, Spanyol memiliki 140.511 kasus dan 13.897 korban meninggal. 

ISTMAN MP | REUTERS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

2 jam lalu

Prabowo dan Jokowi di restoran Seribu Rasa. Instagram/Prabowo
Program Makan Siang Gratis Prabowo Masuk RAPBN 2025, Ekonom Ini Ingatkan Anggaran Bakal Sangat Tertekan

Direktur Ideas menanggapi rencana Presiden Jokowi membahas program yang diusung Prabowo-Gibran dalam RAPBN 2025.


Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

12 jam lalu

Bank DBS Indonesia. Foto : DBS
Kinerja Keuangan Dinilai Baik, Bank DBS Raih 2 Peringkat dari Fitch Ratings Indonesia

Bank DBS Indonesia meraih peringkat AAA National Long-Term Rating dan National Short-Term Rating of F1+ dari Fitch Ratings Indonesia atas kinerja keuangan yang baik.


Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

13 jam lalu

Dwina Septiani Wijaya. Dok. Peruri
Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.


BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

14 jam lalu

BNPT Apresiasi Kerja Sama Penanggulangan Terorisme dengan Uni Eropa

Indonesia menjadi role model upaya penanggulangan terorisme. Uni Eropa sangat ingin belajar dari Indonesia.


Dagang Sapi Kabinet Prabowo

15 jam lalu

Dagang Sapi Kabinet Prabowo

Partai politik pendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden mendapat jatah menteri berbeda-beda di kabinet Prabowo mendatang.


10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

18 jam lalu

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah? Foto: Canva
10 Negara dengan Lapangan Kerja Paling Banyak, Tertarik Pindah?

Berikut ini daftar negara dengan lapangan kerja paling banyak di dunia, didominasi oleh negara-negara Eropa. Tertarik untuk pindah?


Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

1 hari lalu

Gedung Kementerian Keuangan atau Kemenkeu. Dok TEMPO
Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.


Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

1 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Mengintip Desain Mewah Sleeper Train Venice Simplon-Orient-Express

Sleeper train L'Observatoire Venice Simplon-Orient-Express mulai beroperasi tahun 202


Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

2 hari lalu

Seniman JR, yang mendesain sleeper train L'Observatoire milik Venice Simplon-Orient-Express. (dok. Belmond)
Venice Simplon-Orient-Express Hadirkan Sleeper Train yang Dirancang Seniman

Venice Simplon-Orient-Express pertama kalinya menghadirkan sleeper train yang dirancang khusus oleh seniman


Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

2 hari lalu

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi (kiri) berdialog dengan pelajar saat Kegiatan Edukasi Keuangan di Indonesia Banking School, Jakarta, Senin, 22 Januari 2024. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan Edukasi Keuangan terkait investasi, pinjaman hingga perencanaan keuangan yang diikuti sekitar 1.500 pelajar secara luring dan daring guna meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi pelajar. TEMPO/Tony Hartawan
Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.