TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Parlemen Iran Ali Larijani dites positif virus Corona pada Kamis kemarin.
Menurut juru bicara kementerian Kesehatan Iran Kianush Jahanpur kepada televisi negara pada Kamis, Iran mencatat 2.875 kasus baru dalam 24 jam terakhir, dengan 3.956 pasien dalam kondisi kritis dan 16.711 sembuh.
Iran adalah negara Timur Tengah terdampak paling parah virus Corona dengan 3.160 kematian dan 50.468 kasus hingga Kamis, dikutip dari Middle East Eye, 3 April 2020.
Beberapa pejabat senior Iran telah dinyatakan positif terkena virus, termasuk penasihat senior Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei, Ali Akbar Velayati, dan Wakil Presiden Eshaq Jahangiri.
Setidaknya tujuh pejabat dan anggota parlemen, termasuk penasihat Menteri Luar Negeri Mohammad Javad Zarif, telah meninggal karena virus itu.
"Ali Larijani dites virus Corona setelah menunjukkan gejala-gejala tertentu, dan hasilnya positif, ia saat ini berada di karantina dan menjalani perawatan," kata laporan yang dikutip dari RFI.
Seorang wanita Iran dia berjalan di jalan di depan sebuah bioskop yang tutup di Teheran, Iran, 29 Februari 2020. Iran memberlakukan lockdown di seluruh wilayahnya, hingga hari ini jumlah kasus di negara itu mencapai 12,729 dengan 611 korban dan 2,959 pasien sembuh. WANA/Nazanin Tabatabaee via REUTERS
Larijani, 62 tahun, adalah orang dekat dengan kepemimpinan dan presiden Iran. Dia terpilih kembali pada 2016 untuk masa jabatan kedua sebagai ketua parlemen. Dia adalah salah satu pejabat paling senior yang terinfeksi sejauh ini.
Pengumuman infeksi Larijani dirilis ketika Presiden Hasan Rouhani memperingatkan pada pertemuan kabinet bahwa Iran masih akan memerangi pandemi selama satu tahun lagi.
"Virus Corona bukanlah sesuatu yang dapat kita tetapkan ke tanggal tertentu dan mengatakan virus akan sepenuhnya diberantas saat itu," katanya.
"Virus mungkin bersama kita dalam beberapa bulan mendatang, atau sampai akhir tahun Iran saat ini, pada Maret 2021," kata Rouhani.
Setidaknya 23 dari 290 anggota legislatif telah diuji positif untuk virus Corona sejauh ini, menurut kantor berita negara IRNA pada hari Selasa.
COVID-19 juga telah menewaskan sedikitnya 12 pejabat atau mantan pejabat pemerintah, menurut laporan resmi.
Tidak ada lockdown resmi di kota-kota Iran, meskipun pemerintah telah berulang kali mendesak warga Iran untuk tinggal di rumah untuk menahan penyebaran virus Corona, menutup lembaga pendidikan, membatalkan salat Jumat, hingga menutup penerbangan internasional.