TEMPO.CO, Jakarta - Dalam Konferensi Tingkat Tinggi G20, Presiden Cina Xi Jinping meminta para pemimpin negara untuk lebih terkoordinir dalam menangani virus Corona. Hal tersebut menyusul meningkatnya pandemi virus dengan nama resmi COVID-19 tersebut di berbagai penjuru dunia.
"(Menurut saya) negara-negara harus meningkatkan koordinasi kebijakan makro mereka untuk menangkal dampak negatif dan mencegah perekonomian dunia jatuh ke dalam masa resesi," ujar Jinping sebagaimana dikutip dari CNBC, Sabtu, 28 Maret 2020.
Mengacu data dari berbagai sumber, kekhawatiran Xi Jinping tidak berlebihan. Perekonomian dunia terpengaruh pandemi virus Corona. Pasar saham, misalnya, terpukul seperti Nikkei yang -16,4 persen atau Dow Jones -21,9 persen per Jumat kemarin. Beberapa negara juga menurunkan suku bunga untuk mencegah terjadinya kredit macet dan mendorong aktivitas belanja warga demi pertumbuhan ekonomi.
Di sisi lain, berbagai negara melakukan lockdown yang membatasi perjalanan lintas negara dan arus keluar masuk barang. Imbasnya, bisnis perjalanan dan perdagangan pun terkendala karena mereka tidak bisa melakukan aktivitas sebanyak biasanya. Selain itu, tidak semua negara mau nenerima pendatang dari luar negeri mengingat negara terdampak virus Corona semakin banyak.
Dalam KTT G20, negara-negara anggota sudah berkomitmen untuk mengguyur perekonomian global dengan stimulus US$ 5 triliun agar kejatuhan yang lebih parah bisa dihindari. Namun, menurut Xi Jinping, hal itu akan percuma jika negara tidak terkoordinir dalam menggunakan dana yang ada, ataupun dalam membuat stratgi pencegahan dampak virus Corona.
Xi Jinping menyarankan negara-negara anggota G20 untuk berkoordinasi memangkas tarif serta mengurangi batasan-batasan yang bisa menghambat arus perdagangan dunia. Selain itu, juga berkoordinasi dalam hal regulasi finansial. Jika itu dilakukan, menurut Jinping, niscaya pasar global akan stabil.
"Dalam hal ini, Cina akan membantu meningkatkan supplai APD (alat pelindung diri), kebutiuhan sehari-hari, serta bahan obat-obatan ke pasar internasional. Kami juga akan mengejar kebijakan fiskal yang proaktif dan kebijakan keuangan yang prudent," ujar Xi Jinping menegaskan. Belum diketahui apakah maksud Jinping memberikan bantuan secara cuma-cuma atau menambah supplai yang dijual.
Hingga berita ini ditulis, total ada 565.055 kasus virus Corona (COVID-19) di seluruh dunia. Jumlah korban meninggal ada 25.258, sementara pasien yang sembuh ada 114.449.
ISTMAN MP | CNBC