TEMPO.CO, Jakarta - Seorang pastor, 60 tahun dari Gereja Emmanuel di Kuching, Sarawak, Malaysia, telah menjadi pasien virus corona pertama yang meninggal di Malaysia. Manajemen Penanganan Bencana Pemerintah Negara Bagian Sarawak pada Selasa, 17 Maret 2020, mengatakan pastor yang namanya tidak dipublikasi itu meninggal pada Selasa kemarin, sekitar pukul 11 malam di Rumah Sakit Umum Sarawak.
Dikutip dari channelnewsasia.com, sektiar 193 orang yang pernah melakukan kontak dengan korban, sudah dilacak dan mereka sedang menjalani karantina di rumah. Per Selasa kemarin, di wilayah Sarawak sudah ada 11 kasus positif virus corona, enam kasus dari Kuching, tiga dari Limbang dan masing-masing satu dari wilayah Betong dan Lawas.
Semua pasien virus corona sedang dirawat di tiga rumah sakit berbeda di negara bagian Sarawak, yakni Rumah Sakit Umum Sarawak, Rumah Sakit Sibu dan Rumah Sakit Miri.
Sebelumnya pada Senin malam, Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, mengumumkan larangan bepergian bagi seluruh warga negara ke luar negeri. WNA yang ingin masuk ke Malaysia juga tidak diperbolehkan. Aturan ini berlaku selama dua pekan terhitung mulai Rabu, 18 Maret 2020 yang dilakukan demi mencegah tersebarnya virus corona.
Sebagai bagian dari upaya mencegah virus corona, acara kumpul-kumpul seperti acara keagamaan, olah raga, aktivitas sosial dan budaya, itu semuanya tidak diperkenankan. Untuk mendukung larangan ini, tempat-tempat ibadah dan tempat-tempat bisnis harus ditutup, kecuali supermarket, toko yang menjual bahan pokok dan toko yang menjual bahan-bahan kebutuhan sehari-hari. Individu yang bekerja di sektor jasa seperti air, listrik, energi, telekomunikasi, transportasi, pom bensin, keamanan dan pertahanan, diminta untuk menjaga jarak aman.