TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong meyakinkan pihaknya telah mengambi langkah-langkah dalam mengatasi penyebaran virus corona atau COVID-19. Dalam pidatonya Kamis, 12 Maret 2020, Lee juga menjelaskan situasi terkini virus corona (COVID-19) di negaranya dan tindakan yang perlu dilakukan jika nanti wabah semakin meluas.
Situasi di Singapura sejauh ini cukup terkendali sehingga tidak perlu memberlakukan status siaga. Pemerintah terus memantau kasus-kasus baru pasien yang terjangkit COVID-19.
Pasien virus corona di Singapura sebagian besar telah bepergian dari luar negeri, ada pula yang berasal dari warga negara asing. Otoritas medis akan langsung mengisolasi pasien dan melacak orang yang diduga telah melakukan kontak dengan pasien yang terjangkit. Mereka yang tertular juga diimbau untuk melakukan karantina sendiri di rumahnya.
Upaya itu sedikit banyak telah berhasil menekan angka pasien baru, meski Singapura belum bisa sepenuhnya mengendalikan virus. Pada hari yang sama, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menaikkan status COVID-19 dari epidemi menjadi pandemik yang sangat membahayakan.
Perdana Menteri Lee sebelumnya telah menjelaskan aturan yang dapat diterapkan untuk menghindari penularan virus terutama di lingkungan masyarakat. Singapura menerbitkan imbauan seperti mencuci tangan dengan benar, menghindari kerumunan dan acara publik, menjaga kontak dekat dengan orang sakit, dan mengenakan masker yang diperuntukkan untuk mereka yang sakit.
Singapura telah membatasi sejumlah pertemuan keagamaan karena kerumunan orang dianggap bisa menjadi sumber penularan wabah. Saat ini Singapura akan fokus untuk merawat pasien yang benar-benar dalam kondisi parah dengan menambah fasilitas kesehatan dan merespon dengan sigap jika seseorang positif terjangkit virus.
Tak hanya menjelaskan kondisi medis, virus corona telah membuat sektor ekonomi Singapura terpukul. Industri seperti hotel, penerbangan, dan pekerja bisnis mengalami kerugian sehingga dampaknya bisa dirasakan semua kalangan.
Pemerintah Singapura pun berjanji akan mendukung para perusahaan dan pekerja dengan memberi bantuan dana agar keuangan mereka tak tersendat. Singapura juga akan membantu mereka yang di-PHK, pengangguran beserta keluarganya agar terlepas dari masa sulit ini.
Dampak lain yang dirasakan penduduk Singapura adalah kondisi psikologis yang lemah. Para pekerja medis, petugas imigrasi, PNS, sopir transportasi umum hingga petugas kebersihan harus bekerja lebih keras di tengah ancaman wabah. Masyarakat pun cemas dan berharap wabah segera berakhir.
Terkait hal ini, Lee menyerukan kepada masyarakat Singapura agar saling mendukung satu sama lain, menghibur, dan percaya jika Singapura bisa melewati situasi sulit ini. Lee pun meminta warganya untuk bekerja sama dengan pemerintah dalam menangani virus corona dan terus memantau keadaan keluarga serta orang terdekat.
SAFIRA ANDINI | CHANNEL NEWS ASIA