TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Donald Trump akan memangkas jumlah jurnalis Cina yang bertugas di Amerika dari 160 orang menjadi 100. Hal tersebut, klaim pemerintah Amerika, sebagai bentuk protes atas sikap pemerintah Cina yang kerap mengintimidasi dan mengganggu kerja jurnalis.
"Selama bertahun-tahun, pemerintah Cina telah memperlakukan jurnalis asal Amerika atau negara lainnya dengan buruk. Mereka diawasi, diganggu, bahkan diintimidasi," ucap Menteri Luar Negeri Amerika, Mike Pompeo, sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 3 Maret 2020.
Rencananya, pemangkasan jumlah wartawan Cina di Amerika ini akan berlangsung per 13 maret nanti. Adapun media-media Cina yang akan terdampak adalah Xinhua News Agency, China Global Television Network, China Radio International, dan China Daily Distribution Corp.
Pemerintah Amerika memastikan bahwa pemangkasan ini tidak memiliki kaitan dengan pencabutan izin tugas tiga wartawan Wall Street Journal di Cina beberapa waktu lalu. Menurut mereka, tindakan pemangkasan ini diambil atas pertimbangan yang berbeda.
Sebagaimana diketahui, bulan lalu, pemerintah Cina mencabut izin tugas tiga jurnalis Wall Street Journal atas tuduhan penghinaan. Mereka mengklaim merasa terhina oleh kolom opini Wall Street Journal yang menyebut Cina sebagai negara pesakitan. Imbasnya, tak hanya ketiga wartawan itu tak bisa lagi bertugas di Cina, tetapi juga tidak diperbolehkan kembali ke sana.
"Kami telah mengingatkan pemerintah Cina berkali-kali untuk mengubah perlakuan mereka terhadap jurnalis yang bertugas di sana. Jadi, hal (pemangkasan) ini tidak berkaitan dengan insiden apapun," berdasarkan keterangan Kementerian Luar Negeri Amerika yang dikutip dari Reuters.
Pemerintah Cina, dalam kesempatan terpisah, menyatakan akan membalas tindakan pemerintah Amerika. Menurut mereka, apa yang dilakukan Amerika menyakiti kerjasama bilateral kedua negara.
ISTMAN MP | REUTERS