TEMPO.CO, Roma – Penyebaran infeksi virus Corona atau COVID-19 bertambah banyak di Italia dengan 12 orang meninggal dengan total 374 kasus infeksi.
Jumlah ini meningkat drastis dari angka yang sebelumnya dilansir oleh otoritas perlindungan sipil yaitu sepuluh orang meninggal dan 322 kasus infeksi.
“Semua yang meninggal adalah orang yang tergolong usia lanjut atau memiliki penyakit lain sebelumnya,” begitu dilansir Channel News Asia pada Rabu, 26 Februari 2020.
Otoritas Italia melansir ada 30 kasus infeksi baru virus Corona di dua wilayah yaitu Lombardy dan Veneto.
Pejabat Lombardy mengatakan jumlah kasus infeksi virus Corona ini naik dalam semalam dari 240 orang menjadi 259 orang.
Ada empat anak-anak yang juga terinfeksi termasuk seorang gadis cilik berusia 4 tahun.
Sedangkan di wilayah Veneto, yang berdekatan dengan Lombardy, jumlah orang yang terinfeksi virus Corona ini adalah 58 orang atau bertambah 13 orang dari Selasa.
Sejak terdeteksi menginfeksi warga di Lombardy dan Veneto, virus Corona telah menyebar ke tujuh wilayah termasuk Sisilia, yang terletak jauh di selatan.
Virus ini menyebar dengan relatif cepat. Warga Italia atau negara lain yang baru-baru ini mengunjungi wilayah utara negara itu terbukti secara medis terinfeksi virus Corona.
Mereka menyebar ke Spanyol, Austria, Swiss, Kroasia, dan Prancis. Virus Corona ini muncul pertama kali di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Cina, pada Desember 2020.
Untuk menghentikan penyebaran virus ini, otoritas Italia telah menghentikan sejumlah kegiatan umum seperti sekolah, universitas, museum, sinema, dan gedung pertunjukan di kawasan utara.
Banyak negara memperingatkan warganya agar tidak berkunjung ke Italia bagian utara. Ini membuat sejumlah hotel tutup karena terjadinya pembatalan tamu sehingga mengancam industri pariwisata.
“Kita harus tetap tenang, tidak ada alasan untuk takut,” kata Elisabetta Jacona, seorang penduduk Milan, Italia, dan berprofesi sebagai dokter. Dia menyarankan warga berusia lanjut untuk tidak keluar rumah sementara waktu.