TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Belanda pada Kamis, 20 Februari 2020, mengembalikan kepada Pemerintah Ethiopia sebuah mahkota abad ke-18 yang dicuri. Mahkota itu hilang dari sebuah gereja di Ethiopia pada 21 tahun silam.
Sirak Asfaw, warga negara Belanda keturunan Ethiopia, yang beremigrasi ke Belanda pada akhir 1970-an mengatakan dalam sebuah rekaman video bahwa mahkota itu sampai ke tangannya pada 1998. Dia menemukan mahkota itu dalam sebuah koper yang ditinggalkan oleh seorang tamu yang menginap di apartemennya. Namun Asfaw menyembunyikan benda berharga itu selama 21 tahun.
Baca Juga:
Asfaw mengaku dia ragu untuk mengembalikan benda warisan budaya itu kepada rezim Pemerintah Ethiopia yang sama ketika mahkota itu hilang dicuri. Untuk itulah dia menunggu selama 21 tahun dan menjaganya selama itu pula. Asfaw juga memiliki kekhawatiran otoritas Belanda hanya akan meminjamkan sementara mahkota berharga itu kepada Ethiopia seperti yang terjadi pada perunggu asal Benin, Nigeria, yang hanya dipinjamkan oleh museum Inggris sementara waktu padahal Nigeria adalah pemiliknya.
Pada akhir 2019, Asfaw pun mendekati Kementerian Luar Negeri Belanda untuk menginformasikan bahwa dia memiliki benda sejarah yang sangat berharga. Dia pun melakukan mediasi dengan Direktur seni Arthur Brand untuk mendiskusikan bagaimana memulangkan artefak budaya ini ke Ethiopia. Walhasil, mulailah dilakukan serangkaian pembicaraan hingga pada Kamis, 20 Februari 2020, dilakukan seremoni penyerahan mahkota itu kepada Presiden Ethiopia, Abiy Ahmed.
Mahkota berharga asal Ethiopia yang hilang dicuri selama 21 akhirnya kembali ke negara itu. Sumber: Reuters
Ahmed sangat berterima kasih kepada Pemerintah Belanda yang telah memulangkan mahota berharga itu ke Ethiopia. Acara serah-terima itu juga disaksikan oleh Asfaw dan Sigrid Kaag, Menteri Perdagangan bidang luar negeri dan pengembangan kerja sama Belanda. Kaag mengatakan pihaknya senang bisa mempercepat pemulangan artefak ke Ethiopia.
Saat ini sudah lebih banyak pemerintah di negara-negara Barat yang berjanji memulangkan artefak-artefak kuno ke Afrika yang hilang dijarah dari Afrika ratusan tahun lampau. Sebelumnya pada November 2019, Pemerintah Prancis menyerahkan sebuah pedang bersejarah yang dicuri dari Senegal lalu dibawa ke Prancis. Pemerintah Prancis pun berjanji akan merepatriasi lebih banyak artefak yang dijarah dari Benua Afrika selama masa penjajahan Prancis ke negara yang asal pemiliknya.